DEPOK, iNewsSerpong.id - Usai insiden kecelakaan maut bus rombongan kelas XII di Subang, Jawa Barat, SMK Lingga Kencana, Depok tidak meliburkan siswa, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap akan berlanjut seperti biasa.
Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS), Deddy Ahmad Mustofa, menjelaskan bahwa KBM harus terus dilanjutkan untuk memastikan kelancaran pendidikan di sekolah tersebut. Apalagi, mayoritas korban kecelakaan adalah siswa kelas XII yang telah lulus.
"Kami tidak melihat alasan untuk menghentikan KBM, karena mereka tetap harus melanjutkan pembelajaran (kelas X dan XI). Jadi, kami tidak ingin situasi duka ini mengganggu proses belajar mereka," ungkap Deddy pada Minggu (12/5/2024).
KBM Tetap Prioritas
Dia menegaskan bahwa KBM di SMK Lingga Kencana tetap menjadi prioritas utama. "Jika kami meliburkan mereka, itu akan menghambat proses belajar, dan ada kemungkinan bahwa siswa yang diliburkan akan melakukan kegiatan di luar rumah, yang dapat membahayakan mereka," tambahnya.
Meskipun para guru masih mengalami trauma, mereka tetap menjalankan tugas mengajarnya karena merasa bertanggung jawab.
"Walaupun guru-guru masih dalam kondisi mental yang sulit, mereka tetap harus masuk ke kelas dan mengajar. Proses belajar mengajar harus tetap berlangsung," kata Deddy.
Sebelumnya, bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, mengalami kecelakaan di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5/2024).
Kecelakaan itu mengakibatkan 11 orang meninggal dunia, dengan 13 lainnya mengalami luka berat dan 42 luka ringan. (*)
Editor : Syahrir Rasyid