JAKARTA, iNewsSerpong.id - Mobil listrik produksi China menawarkan teknologi canggih dan harga yang lebih kompetitif. Kondisi ini membuat sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), merasa tidak senang.
Untuk menekan dominasi mobil listrik China, pemerintah AS menerapkan aturan ketat dengan mempersulit produsen otomotif asal negara tersebut. Salah satu kebijakan yang dikeluarkan adalah menaikkan tarif pajak mobil listrik hingga empat kali lipat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa mobil listrik asal China bisa dijual dengan harga murah karena pemerintah di sana memberikan subsidi dalam jumlah besar. Ini membuat kendaraan ramah lingkungan asal China bisa dijual dengan harga yang lebih terjangkau.
Bukan karena Subsidi
Dilansir dari Global Times, Senin (10/6/2024), juru bicara pemerintah China Mao Ning menjelaskan bahwa mobil listrik asal negaranya bisa mendominasi bukan karena subsidi. Menurutnya, kendaraan yang diproduksi memang memiliki kualitas dan teknologi yang lebih baik.
“Subsidi tidak bisa membantu memimpin persaingan di industri (otomotif), dan langkah penjegalan ini merupakan sebuah langkah mundur dan akan menyebabkan hilangnya masa depan,” ujar Mao Ning.
Sebagai informasi, sepanjang 2023, China telah mengekspor 13.000 unit mobil listrik ke Amerika Serikat. Mao menyampaikan bahwa kebijakan subsidi industri berasal dari AS dan Eropa, yang umumnya diadaptasi di seluruh dunia.
Mao mengatakan bahwa AS sebenarnya telah memperkenalkan beberapa subsidi industri, seperti CHIPS and Science Act serta US Inflation Reduction Act. AS telah melakukan intervensi langsung dalam alokasi sumber daya pasar melalui subsidi langsung dan tidak langsung senilai miliaran dolar AS.
Editor : Syahrir Rasyid