TEL AVIV, iNewsSerpong.id – Pihak berwenang Israel telah mengumumkan situasi darurat selama 48 jam di tengah serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh gerakan Hizbullah dari Lebanon. Demikian pernyataan dari Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
The Jerusalem Post melaporkan bahwa dengan diberlakukannya keadaan darurat, militer Israel mendapatkan wewenang untuk mengeluarkan instruksi bagi masyarakat, termasuk membatasi pertemuan dan menutup lokasi-lokasi tertentu yang dianggap relevan.
Pertemuan Darurat Pemerintah
Menurut surat kabar Times of Israel, dengan mengutip pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, kabinet militer dan politik Israel mengadakan pertemuan darurat hari ini pukul 11.00 WIB.
Hizbullah sebelumnya secara resmi mengumumkan tindakan balasan atas serangan Israel yang menewaskan komandan senior mereka, Fuad Shukr, bulan lalu. Gerakan yang mendapatkan dukungan dari Iran ini meluncurkan serangan roket dan drone besar-besaran pada hari ini.
Rincian Serangan
“Lebih dari 320 roket Katyusha telah diluncurkan ke posisi musuh hingga pukul 11.05 WIB,” demikian bunyi pernyataan Hizbullah pada Minggu (25/8/2024).
Hizbullah mengklaim bahwa serangan tersebut berhasil mengenai 11 target militer Israel. Target yang diserang terdiri dari tiga pangkalan Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dua pangkalan di Dataran Tinggi Golan, tiga barak, dan beberapa benteng.
Kelompok yang berbasis di Lebanon ini menyatakan bahwa serangan hari ini merupakan bagian awal dari serangan balasan mereka atas kematian Fuad Shukr. (*)
Editor : Syahrir Rasyid