JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sebagai negara tertutup dari dunia luar, Korea Utara ternyata memiliki sederet kebijakan aneh. Kebijakan aneh itu terutama digagas oleh pemimpin negara itu sendiri, Kim Jong-un. Berikut daftarnya.
1. Hukum Mati Pejabat yang Tidur Saat Kim Jong-un Berpidato
Sebagai pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un sangat tidak suka jika ada pejabat yang tidur di tengah rapat. Terlebih, ketika dirinya sedang berbicara.
Melansir Times Now News, apabila peraturan itu dilanggar, maka Kim Jong-un tak segan-segan memberikan hukuman mati kepada si pelanggar.
Salah seorang yang terkena hukuman tersebut adalah Hyon Yong-chol, Menteri Pertahanan Korea Utara. Ia dieksekusi mati pada tahun 2015 karena kedapatan tertidur saat acara militer.
Lucunya, Kim Jong-un justru pernah tertangkap kamera sedang tertidur saat acara peringatan 25 tahun kematian kakeknya, Kim Il-sung. Dalam kegiatan yang digelar pada 8 Juli 2019 itu, Kim Jong-un sangat terlihat berjuang melawan kantuknya.
Peristiwa itu mendapat banyak sorotan dan kritikan tajam, mengingat dirinya pernah mengeksekusi pejabat yang tertidur ketika berada di sebuah acara.
2. Dilarang Tersenyum Setiap Tanggal 8 Juli
Presiden terdahulu Korea Utara, Kim Il-sung, meninggal dunia pada 8 Juli 1994. Sejak saat itu, penduduknya tidak diperbolehkan tersenyum dan minum alkohol, khusus di tanggal tersebut.
Pemerintah juga melarang masyarakat untuk menari dan berbicara keras. Ancaman hukuman berat menanti warga yang berani melawan. Pemerintah akan mengirim si pelanggar ke kamp kerja paksa, bahkan bisa dibunuh.
Sementara itu, warga juga harus sujud di kaki jasad Kim Il-sung yang diawetkan di dalam sebuah peti kaca.
3. Hanya Ada 3 Saluran Televisi
Rezim Kim Jong-un membatasi warganya untuk menonton 3 saluran televisi saja. Tentunya, saluran televisi itu dikontrol ketat oleh pemerintah.Mengutip Mirror UK, pemerintah akan memberikan hukuman berat kepada warganya yang berani menonton acara televisi asing.
Bahkan, peredaran film dari Korea Selatan pun amat dilarang. Hal ini membuat warga Korea Utara memiliki keterbatasan untuk mengenal dunia luar maupun berpengetahuan luas.
4. Pembatasan Internet
Selain saluran televisi, pemerintahan Kim Jong-un juga sangat membatasi akses internet. Sebenarnya, Korea Utara mempunyai fasilitas internet yang cukup baik.
Namun, penduduk yang menggunakannya kurang dari 1%. Internet hanya boleh diakses oleh mereka yang berkuliah di perguruan tinggi elite dan pemimpin politik.
Di lain sisi, pemerintah menyediakan akses internet bernama Kwangmyong. Fasilitas ini khusus diperuntukkan bagi masyarakat dan hanya bisa mengakses situs lokal.
Tercatat ada sekitar 1.000 hingga 5.000 situs yang ada di dalamnya. Tentu saja situs asing tidak disediakan di Kwangmyong. Dengan segala pembatasan, nyatanya harga komputer di Korea Utara tetap sangat mahal.
5. Turis Dikawal Ketat
Ketika berkunjung ke sebuah negara, pelancong tentu ingin mendapatkan kebebasan. Bisa mengeksplorasi banyak hal, berkunjung ke lokasi wisata mana saja, dan mengabadikan momen saat berlibur di negara tujuannya itu. Namun, tidak bagi turis yang mengunjungi Korea Utara.
Para turis yang ditemani oleh pihak agen perjalanan hanya diizinkan mengunjungi situs-situs resmi di negara tersebut. Dalam soal belanja pun, harus di toko resmi yang telah ditunjuk dan tidak boleh berbicara dengan warga lokal.
Selama berada di Korea Utara, turis hanya diperbolehkan menjalin komunikasi intens dengan pemandu wisata. Selain itu, turis juga dilarang bepergian seorang diri. Seluruh kegiatan harus dikawal oleh pemandu wisata dari agen perjalanan.
Satu hal yang juga menjadi perhatian adalah turis dilarang untuk memotret warga lokal tanpa izin. Apabila ketahuan, pihak otoritas setempat akan mengambil kamera turis atau bahkan menahan si fotografer. Jadi, harap berhati-hati dan banyak membaca panduan sebelum memutuskan untuk mengunjungi Korea Utara.(*)
Editor : Syahrir Rasyid