get app
inews
Aa Read Next : Mata-mata Seks Rusia Dilatih Sebagai Manipulator Ulung

Senjata Maut Rusia Bisa Hancurkan Wilayah Dalam Sekejap. Berikut Daftar Senjata Maut Itu

Jum'at, 04 Maret 2022 | 15:00 WIB
header img
Rudal 3M14 Kalibr (NATO: SS-N-30A). (Foto : GlobalSecurity.org)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Sejumlah senjata maut Rusia membuat orang bergidik, karena bisa menghancurkan wilayah dalam sekejap. Bagaimana tidak, semua senjata itu memiliki daya hancur yang tidak bisa dianggap sepele oleh lawan.

Rusia memiliki kekuatan militer terkuat nomor 2 di dunia. Negara bekas Uni Soviet ini tengah menjadi sorotan masyarakat internasional karena agresinya ke Ukraina.

Senjata maut yang dimiliki Rusia memang tak main-main, karena bisa meluluhlantakkan kota menjadi rata dengan tanah.

Berikut daftar senjata maut Rusia yang dihimpun dari berbagai sumber: 

TOS-1 Buratino

TOS-1 Buratino adalah senjata perang berjenis peluncur roket. Senjata ini berfungsi meluncurkan roket nonnuklir paling mematikan milik Rusia, selain senjata nuklir taktis.

TOS-1 Buratino pertama kali digunakan dalam Perang Vietnam.  Ledakan yang dihasilkan senjata ini mencapai tekanan 427 pon per inci atau lebih dari ledakan bom konvensional.

TOS-1 memiliki jangkauan 3 km yang berarti harus menahan tembakan musuh dari semua jenis sistem senjata. Keunggulan senjata ini adalah, roket dapat diluncurkan satu demi satu maupun secara bersamaan dalam waktu enam hingga 12 detik.

Hasil dari ledakan ini bisa membuat orang-orang meninggal dunia karena pendarahan internal dan tersedotnya udara dari paru-paru. Selain itu, hasil ledakan menggunakan peluncur roket ini dapat menghancurkan berbagai bangunan. 

Bom Vakum

Bom vakum adalah bahan peledak yang menghasilkan ledakan besar di udara. Bom ini merupakan senjata termobarik yang terdiri atas wadah bahan bakar dengan dua bahan peledak terpisah. Bom ini dapat diluncurkan dari pesawat ataupun sebagai roket. 

Jika diluncurkan dari roket, bahan peledak pertama menyebarkan aerosol seperti bensin yang menguap. Muatan kedua lalu menimbulkan kabut aerosol, menciptakan ledakan besar, nyala api, gelombang tekanan besar dan oksigen sekitar akan tersedot. 

Ledakan itu akan menghancurkan bangunan dan mematikan manusia. Terkait penggunaan bom tersebut, tidak ada hukum internasional yang melarang penggunaannya dalam peperangan.

Kendati demikian, penggunaan senjata terhadap warga sipil tetap dilarang oleh Konvensi Jenewa karena dianggap sebagai kejahatan perang.

Rudal Kalibr

Rudal ini digunakan Rusia pada hari pertama invasi ke Ukraina. Rudal Kalibr adalah rudal jelajah yang oleh NATO dinamai SS-N-30A. Senjata ini berjenis rudal jelajah serangan darat (LACM) dari Rusia dan versi perbaikannya dinamai 3M-14E “Club” LACM.

Rudal ini pernah dipakai untuk penyerangan ISIS di Suriah pada 2015.  Rudal Kalibr memiliki jangkauan antara 1.500 hingga 2.500 km dan berat sekitar 500 kg. Rudal andalan Angkatan Laut Rusia ini memiliki banyak kelebihan, salah satunya dapat ditembakkan dari sistem peluncuran vertikal umum di berbagai jenis kapal perang dan selam. 

 Bahkan, kapal perang berukuran kecil pun dapat menampung rudal ini. Tercatat, rudal ini sudah diluncurkan di  wilayah yang berbatasan dengan Ukraina, seperti Belarusia, Luhansk, dan Donetsk.

Rudal hipersonik 3M22 Zircon

Senjata hipersonik ini memiliki kecepatan hingga 6 mach dan dapat menembus sistem pertahanan anti rudal tradisional. Rudal ini memakai bahan bakar canggih sehingga bisa menjangkau hingga 1.000 km.

Saat rudal diluncurkan, tekanan udara akan membentuk awan plasma saat bergerak dan menyerap gelombang radio hingga membuatnya tak terlihat oleh sistem radar aktif.

Kapal perang AS bisa mendeteksi rudal ini dari jarak 100 mil sehingga hanya memiliki waktu sekitar satu menit untuk mencegahnya. Dalam 8-10 detik, rudal hipersonik ini dapat menempuh jarak 20 km. 

Sementara sistem pencegat rudal Aegis milik Amerika Serikat perlu waktu 8-10 detik mencegah serangan datang. Hal itu membuktikan bahwa pencegat rudal Amerika tak cukup cepat mendeteksi rudal ini.

Untuk mencegat rudal, Amerika Serikat harus mencegatnya saat peluncuran atau menerbangkan objek ke jalurnya. 

Rudal balistik Kh-47M2 Kinzhal

Rudal balistik ini memiliki jangkauan 1.500-2.000 km dengan membawa muatan nuklir seberat 480 kg. Melansir laman missilethreat.csis, laporan menyebutkan bahwa Kinzhal memiliki panjang 8 meter, diameter tubuh 1 meter, dan berat peluncurnya 4.300 kg.

Kecepatan rudal ini sama seperti kecepatan rudal hipersonik yaitu di atas 5 mach.  Rudal ini mampu membawa hulu ledak fragmentasi seberat 1.100 pon atau hulu ledak nuklir 500 kiloton yang lebih kuat daripada bom Fat Man.

Rudal ini pertama kali dimunculkan pada 2018 saat parade Hari Kemenangan Moskow. Untuk meluncurkan rudal ini harus dari pesawat dengan ketinggian yang tinggi. Tercatat hanya ada 10 hingga 20 pesawat yang bisa meluncurkan rudal ini, salah satunya ialah pesawat MiG-31K. (*)

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut