get app
inews
Aa Read Next : Ternyata Karyawan Kilang Pertamina Internasional, Pengendara Arogan yang Viral Meludah

Siap-Siap Gas Melon Langka, Imbas 2 Kali Kenaikan Harga Harga Elpiji Non-Subsidi

Minggu, 06 Maret 2022 | 16:46 WIB
header img
Gas 3kg kini menjadi pilihan masyarakat dan pedagang. Foto/Dok

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kenaikan harga gas elpiji non subsidi oleh PT Pertamina (Persero) diperkirakan akan memicu migrasi dari Elpiji non subsudi ke Gas ukuran 3 Kg,  Pertamina kembali menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi per tanggal 27 Februari 2022. Sebelumnya Pertamina juga sempat mengerek harga gas jenis ini pada Desember 2021.

Kenaikan harga gas tersebut membuat serapan masyarakat terhadap gas elpiji ukuran 12 kg menjadi berkurang. Salah satu pedagang gas elpiji di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Ratna (35), mengaku saat ini banyak masyarakat yang mencari gas elpiji ukuran 3 kg setelah adanya dua kali kenaikan untuk gas elpiji ukuran 12 kg.

"Banyak yang beralih ke 3 kg, tidak mengalami kerugian sih, hanya pada beralih," ujar Ratna kepada MNC Portal, Minggu (6/3/2022). Ratna merasakan beberapa langganannya yang biasa membeli gas ukuran 12 kg kini banyak yang meminta gas elpiji ukuran 3 kg dengan volume pembelian yang meningkat. Namun di satu sisi penjualan terhadap gas elpiji ukuran 12 kg menurun.

"Biasanya saya jual (gas 3 kg) seharinya bisa 50 tabung, sekarang bisa 80 sampai 90 tabung. Jadi ada peningkat perharinya," tutur Ratna.

Pedagang lain bernama Ramto juga mengatakan informasi yang sama. Menurut Ratmo, saat ini banyak pedagang yang beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3 kg semenjak harga gas elpiji ukuran 12 kg sudah dua kali mengalami kenaikan.

Menurut Ratmo saat ini banyak pedagang yang beralih menggunakan gas elpiji ukuran 3Kg semenjak harga gas elpiji ukuran 12 Kg sudah 2 kali mengalami kenaikan.

"Kalau saat ini para pedagang ya, banyak yang beli gas ukuran 3 kg. Kalau yang kalangan atas sih masih ngambil, mengikuti harga yang sekarang," kata Ratmo. Harga gas yang terus mengalami kenaikan ini membuat salah satu pedagang, Munzir (40), berhenti menjual gas elpiji ukuran 12 kg. Pasalnya, saat ini sudah jarang masyarakat yang mencari gas ukuran 12 kg.

"Masyarakat sekarang juga sudah jarang yang nyari, jadi malas menjual," pungkasnya. Seperti diketahui sebelumnya pada 25 Desember 2021 harga gas elpiji non-subsidi dari Rp11.500 naik menjadi Rp13.500 per kilogram. Selanjutnya pada bulan Februari 2022 Pertamina menaikkan kembali harga gas menjadi Rp15.500.

Jika banyak pedagang dan masyarakat beralih ke gas subsidi atau ukuran 3 kg, siap-siap saja gas melon ini akan menjadi langka di pasaran karena menjadi rebutan.(*)
 

Editor : A.R Bacho

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut