AMERIKA SERIKAT, iNewsSerpong.id - Amerika Serikat dan Eropa melaporkan 17 kasus varian baru Covid-19, Deltacron. Selain itu, laporan menyebut ada potensi anjing dapat mengendus virus.
Penelitian baru menambah bukti bahwa anjing terlatih dapat membantu menyaring orang banyak untuk mengidentifikasi orang yang terinfeksi virus corona. Pengujian anjing adalah non-invasif dan memberikan hasil langsung dan dapat diandalkan untuk mengetahui virus.
"Studi lebih lanjut akan difokuskan pada mengendus langsung oleh anjing untuk mengevaluasi anjing pelacak untuk pra-tes massal di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, kegiatan budaya atau acara olahraga," kata para peneliti dilansir dari Fox News, Minggu (13/3/2022)
Menurut sebuah laporan diposting di medRxiv, pusat penyaringan komunitas di Paris melibatkan 335 sukarelawan yang menjalani tes PCR tradisional juga memberikan sampel keringat secara keseluruhan penelitian tersebut, 78 orang dengan gejala dan 31 orang tanpa gejala dinyatakan positif melalui PCR.
Mengingat sampel keringat untuk dicium, anjing-anjing itu 97% akurat dalam mendeteksi pasien yang terinfeksi, dan 100% akurat dalam mendeteksi infeksi pada pasien tanpa gejala. Varian Deltacron merupakan kombinasi dari varian Delta dan Omicron, telah ditemukan beredar di beberapa bagian Eropa tapi juga Belanda, dan Denmark.
“Selama pandemi SARS-CoV-2, dua varian atau lebih telah beredar bersama selama periode waktu yang sama dan di wilayah geografis yang sama. Ini menciptakan peluang untuk rekombinasi antara dua varian tersebut," kata Philippe Colson dari IHU Mediterranee Infection di Marseille, Prancis penulis utama studi tersebut, dilansir dari Times of India, Minggu (13/3/2022).
Namun, para ahli mengatakan terlalu dini untuk mengkhawatirkan Deltacron. Maria Van Kerkhove dari WHO menjelaskan bagaimana ini diharapkan, terutama dengan sirkulasi omicron dan delta yang intens.
"Kami belum melihat perubahan dalam tingkat keparahannya. Tetapi ada banyak penelitian yang sedang berlangsung," kata Maria Van Kerkhove. (*)
Editor : Syahrir Rasyid