Penghapus Dosa dan Penambah Pahala, Dzikir Pendek Sehari-hari

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Dzikir pendek sehari-hari adalah salah satu amalan ringan yang memiliki keutamaan luar biasa bagi umat Muslim. Dalam kesibukan aktivitas sehari-hari, dzikir pendek menjadi solusi praktis untuk tetap mengingat Allah di setiap waktu dan tempat.
Kalimat-kalimat seperti Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan La ilaha illallah tidak hanya mudah diucapkan tetapi juga membawa ketenangan hati, keberkahan hidup, serta pahala yang besar.
Dengan membiasakan diri berdzikir, kita dapat menjaga hubungan spiritual dengan Allah, sekaligus menjadikan setiap momen dalam hidup lebih bermakna.
Dzikir pendek ini adalah langkah kecil namun berdampak besar untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Beragam dzikir harian berikut ini dapat diamalkan oleh setiap Muslim. Berdzikir tidak hanya dilakukan setelah sholat, tetapi juga bisa diamalkan kapan saja dan di mana saja, kecuali di tempat-tempat yang terlarang seperti kamar mandi.
Amalan dzikir atau wirid memiliki dasar yang kuat dalam sunnah Nabi Muhammad SAW. Tujuan utama dari berdzikir adalah untuk mengingat Allah SWT, bersyukur, serta memuji atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
Saat berdzikir, dianjurkan untuk melakukannya dengan penuh ketawadhuan dan ketakwaan kepada Allah. Keutamaan berdzikir juga dijelaskan dalam sabda Nabi SAW.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang berkeliling di jalanan untuk mencari orang-orang yang berdzikir. Ketika mereka menemukan sekelompok orang yang senantiasa berdzikir kepada Allah, para Malaikat ini kemudian memanggil, 'Ambillah kebutuhan kalian.'"
(HR. Muttafaqun Alaihi, Tirmidzi, dan Ahmad)
Perintah untuk berdzikir juga disebutkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 41:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
"Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya dzikir." (QS. Al-Ahzab (33): 41)
Arab: سُبْحَانَ ٱللَّٰهِ
Latin: Subhanallah
Artinya: Maha Suci Allah.
Arab: اَلْحَمْدُ للَّهِ
Latin: Alhamdulillah
Artinya: Segala puji bagi Allah Ta'ala.
Arab: اللهُ أكْبَرُ
Latin: Allahu Akbar
Artinya: Allah Maha Besar.
Arab: لا إله إلاّ الله
Latin: La ilaha illallah
Artinya: Tiada Tuhan selain Allah.
Arab: بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Latin: Bismillahir-Rahmanir-Rahim
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Arab: أَسْتَغْفِرُ ٱللَّٰ
Latin: Astaghfirullah
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah.
Arab: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِٱللَّٰ
Latin: La hawla wa la quwwata illa billah
Artinya: Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan daya dan kekuatan dari Allah.
Dzikir merupakan pujian kepada Allah yang sebaiknya diulang-ulang dan dilakukan sebanyak mungkin dengan penuh keikhlasan.
Selain dzikir-dzikir di atas, beberapa ayat Al-Qur’an juga bisa dijadikan sebagai dzikir harian, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Biasanya, ayat-ayat ini dijadikan wirid setelah sholat wajib.
Beberapa contoh ayat yang sering dibaca adalah:
Bacaan ini dikenal sebagai bacaan istighfar yang paling utama dan sangat dianjurkan untuk dihafalkan serta diamalkan. Merugilah jika kita melewatkan kesempatan untuk menghafalnya dan menjadikannya sebagai bagian dari rutinitas dzikir setiap pagi dan petang
Diriwayatkan dari Syaddad bin Aus radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Penghulu istighfar adalah ketika seseorang mengucapkan:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
‘ALLOHUMMA ANTA ROBBI LAA ILAHA ILLA ANTA, KHOLAQTANI WA ANA ‘ABDUKA WA ANA ‘ALA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTATHO’TU. A’UDZU BIKA MIN SYARRI MAA SHONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U BI DZANBI, FAGHFIRLIY FAINNAHU LAA YAGHFIRUDZ DZUNUUBA ILLA ANTA.’
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR. Bukhari, no. 6306)
Keutamaan bacaan ini dijelaskan dalam lanjutan hadis tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
“Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal sebelum waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga.”
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan bacaan istighfar ini bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan keyakinan penuh kepada Allah. Semoga kita termasuk golongan yang senantiasa menjaga amalan ini dan mendapatkan keberkahan serta ampunan dari-Nya.
Dzikir pendek sehari-hari bukan hanya sekadar amalan ringan, tetapi juga merupakan investasi spiritual yang sangat berharga. Dengan membiasakan diri melantunkan kalimat-kalimat thayyibah di sela-sela kesibukan, kita senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta dan memohon rahmat serta ampunan-Nya.Wallahu a’lam bish-shawab.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid