HIKMAH JUMAT : Manusia yang Merugi di Bulan Ramadhan

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma, Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang
BULAN RAMADHAN adalah bulan penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Allah Ta’ala menjadikan bulan ini sebagai kesempatan emas bagi setiap hamba-Nya untuk meraih pahala yang berlipat ganda, mendekatkan diri kepada-Nya, serta membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.
Terlebih lagi saat ini Ramadhan telah memasuki fase di sepuluh hari terakhir. Jangan sampai kita salah dalam memilih strategi untuk memanfaatkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Kesalahan dalam memilih strategi dapat membuat kita termasuk ke dalam orang yang merugi di bulan Ramadhan.
Tidak semua orang mampu memanfaatkan Ramadhan dengan baik. Bukannya pahala dan ampunan dari Allah Ta’ala yang kita dapatkan, yang ada justru menjadi orang yang merugi di bulan yang penuh kemuliaan ini. Berikut adalah golongan manusia yang merugi di bulan Ramadhan.
Ramadhan dikenal sebagai bulan ampunan. Namun ternyata, tidak semua orang mampu memanfaatkan Ramadhan untuk mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala. Hal ini dapat kita ketahui dari hadits dari Abu Hurairah RA sebagai berikut:
Bahwa Nabi Muhammad SAW menaiki mimbar, lalu beliau mengucapkan “Aamiin” sebanyak tiga kali. Lalu beliau ditanya oleh para sahabat: “Wahai Rasulullah, engkau belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ada apa?” Maka Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jibril AS berkata kepadaku: Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk ke dalam bulan Ramadhan lalu tidak diampuni dosanya. Aku pun mengucapkan aamiin.”
“Selanjutnya Jibril AS berkata sungguh sangat merugi seseorang yang disebutkan nama engkau di hadapannya lalu ia tidak bershalawat atasmu, maka aku pun mengucapkan aamiin. Selanjutnya, Jibril juga berkata sungguh sangat merugi seseorang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya lalu ia tidak masuk surga, maka aku pun mengucapkan aamiin.” (HR. Ibnu Khuzaimah, Ahmad, Baihaqi, dan Bukhari).
Allah Ta’ala telah memberikan keistimewaan pada bulan Ramadhan dengan menjadikannya sebagai waktu di mana pahala ibadah dilipatgandakan. Namun, ada orang-orang yang melewatkan kesempatan ini begitu saja.
Mereka tetap sibuk dengan urusan duniawi tanpa memperbanyak amal ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Bukannya memenuhi masjid untuk bersujud, namun malah berdesakan memenuhi tempat hiburan.
Padahal, Baginda Rasulullah SAW telah bersabda: "Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."(HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas menegaskan bahwa Allah Ta’ala memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk para hamba-Nya mendulang pahala dan mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya yang telah lalu.
Namun mereka tidak mengambil kesempatan tersebut, maka betapa meruginya mereka, padahal pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup di bulan ini.
Editor : Syahrir Rasyid