Toyota Fokus Kembangkan Mobil Hidrogen di Indonesia, Masuk dalam Roadmap Pemerintah
JAKARTA, iNewsSerpong.id – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyambut positf hadirnya roadmap hidrogen dan amonia nasional (RHAN).
Langkah ini sejalan dengan upaya Toyota untuk menghadirkan ekosistem penggunaan hidrogen hijau sebagai bahan bakar bersih dengan memperkenalkan kendaraan berbasis teknologi Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV).
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) telah menerbitkan roadmap hidrogen dan amonia nasional (RHAN).
Roadmap ini membahas strategi pengembangan hidrogen hijau di Indonesia sebagai solusi untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060.
Pemerintah menargetkan pengurangan emisi CO2 sebesar 43 persen dengan dukungan investasi sebesar 25,2 miliar dolar AS untuk pengembangan hidrogen hijau dari tahun 2031 hingga 2060.
Roadmap ini mencakup lanskap energi saat ini di Indonesia, potensi hidrogen, serta kerangka kebijakan yang mendukungnya.
Satu dekade yang lalu, Toyota mulai mendatangkan mobil hidrogen (Toyota Mirai) ke Indonesia. Setelah itu, muncul Mirai FCEV generasi kedua pada 2024, diikuti dengan Toyota Crown FCEV pada 2025.
Selain itu, TMMIN juga telah menghadirkan stasiun pengisian hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) di salah satu kawasan pabriknya di Karawang Barat.
"Toyota Indonesia sangat menghargai hadirnya RHAN karena merupakan arahan jelas dari pemerintah terkait penggunaan dan pemanfaatan hidrogen sebagai salah satu energi bersih. Kami sudah memulai langkah ini sebelum roadmap tersedia melalui edukasi dan pengembangan SDM," ujar Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto, dalam perbincangan dengan media baru-baru ini.
TMMIN mengakui bahwa pemanfaatan berbagai teknologi dari sumber energi yang berfokus pada reduksi emisi, salah satunya hidrogen, menjadi keharusan untuk mencapai target NZE demi masa depan hijau bagi semua generasi. Ini terutama penting di sektor transportasi yang menjadi salah satu fokus utama dalam upaya dekarbonisasi.
Atas langkah ini, TMMIN mendapat penghargaan dari pemerintah dalam Kontribusi Pengembangan Hidrogen Menuju Transisi Energi Bersih, yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Arifah Fauzi kepada Direktur TMMIN, Widjanarko, dalam acara Global Hydrogen Ecosystem Summit and Exhibition (GHESE) 2025 di JICC Senayan, Jakarta.
"TMMIN memiliki komitmen serius dan berkontribusi nyata dalam pengembangan energi hidrogen serta transisi pemanfaatan dan penggunaan energi bersih untuk masa depan yang lebih baik," kata Nandi.
Menurut Nandi, pemanfaatan hidrogen juga sejalan dengan misi dekarbonisasi sektor manufaktur yang ditargetkan oleh Kementerian Perindustrian pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih awal dari target yang ditetapkan.
Di sisi lain, Kementerian ESDM telah menjalankan program Renewable Energy Based in Industrial Development (REBID) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, panas bumi, biomassa, dan hidrogen. (*)
Editor : Syahrir Rasyid