get app
inews
Aa Text
Read Next : Maroef Sjamsoeddin Jabat Direktur Utama MIND ID, Gantikan Hendi Prio Santoso

Siapa Robert Francis Prevost? Paus Pertama dari Amerika Serikat

Jum'at, 09 Mei 2025 | 09:40 WIB
header img
Robert Francis Prevost menggunakan gelar Paus Leo XIV. (Foto: Ist)

VATIKAN, iNewsSerpong.id — Kardinal Robert Francis Prevost, terpilih sebagai Paus ke-267 Gereja Katolik pada 8 Mei 2025. Kini menyandang nama Paus Leo XIV.

Robert Francis Prevost menjadi Paus pertama yang lahir di Amerika Serikat dan merupakan anggota Ordo Santo Agustinus pertama yang menduduki Takhta Suci dalam sejarah Gereja Katolik.

Kehidupan dan Pendidikan

Robert Francis Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, dari pasangan Louis Marius Prevost dan Mildred Martinez. Ayahnya memiliki keturunan Prancis dan Italia, sedangkan ibunya berasal dari Spanyol.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah di seminari kecil Ordo Santo Agustinus pada tahun 1973, Prevost meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang matematika dari Universitas Villanova pada tahun 1977.

Ia kemudian melanjutkan studi teologi di Catholic Theological Union di Chicago, memperoleh gelar Master of Divinity pada tahun 1982.

Selanjutnya, ia melanjutkan studi di Roma dan meraih gelar Licentiate serta Doctor of Canon Law dari Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas pada tahun 1984 dan 1987.

Pelayanan Misionaris di Peru

Setelah ditahbiskan sebagai imam pada 19 Juni 1982 oleh Uskup Agung Jean Jadot, Prevost memulai pelayanan misionarisnya di Peru pada tahun 1985. Ia menjabat sebagai kanselir di Prelatur Teritorial Chulucanas dan kemudian memimpin seminari Agustinus di Trujillo selama satu dekade.

Selama berada di Peru, ia juga mengajar hukum kanonik di seminari keuskupan, menjadi hakim di pengadilan gerejawi regional, dan memimpin komunitas umat di pinggiran kota.

Pengalaman ini memperkuat keterikatannya dengan masyarakat Amerika Latin dan memperluas pengaruh pastoralnya di kawasan tersebut.

Kepemimpinan dalam Ordo Agustinus

Pada 1998, Prevost terpilih sebagai provinsial Ordo Agustinus di Chicago. Tiga tahun kemudian, ia diangkat sebagai Prior Jenderal Ordo Agustinus, posisi tertinggi dalam ordo tersebut, dan menjabat selama dua periode hingga tahun 2013.

Selama masa kepemimpinannya, ia fokus pada reformasi internal dan memperkuat misi ordo di berbagai belahan dunia.

Pelayanan Episkopal dan Peran di Vatikan

Pada 3 November 2014, Paus Fransiskus menunjuk Prevost sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Chiclayo di Peru dan Uskup Tituler Sufar. Ia ditahbiskan sebagai uskup pada 12 Desember 2014 dan secara resmi diangkat sebagai Uskup Chiclayo pada 26 September 2015.

Selama menjabat, ia aktif dalam Konferensi Waligereja Peru, menjabat sebagai anggota dewan permanen dan ketua Komisi Pendidikan dan Budaya.

Pada 30 Januari 2023, Paus Fransiskus mengangkat Prevost sebagai Prefek Dikasteri untuk Para Uskup, posisi penting yang bertanggung jawab atas penunjukan uskup di seluruh dunia.

Ia juga diangkat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin. Pada 30 September 2023, ia diangkat sebagai kardinal-deakon, dan pada 6 Februari 2025, ia dipromosikan menjadi kardinal-uskup dengan penugasan di Keuskupan Suburbikaria Albano.

Pemilihan sebagai Paus

Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada April 2025, konklaf yang terdiri dari 133 kardinal berkumpul di Vatikan untuk memilih Paus baru.

Pada hari kedua konklaf, setelah empat putaran pemungutan suara, Prevost terpilih sebagai Paus dan mengambil nama Leo XIV.

Pemilihannya diumumkan secara resmi oleh Kardinal Protodiakon Dominique Mamberti dengan pengumuman "Habemus Papam" dari balkon Basilika Santo Petrus.

Visi dan Tantangan Kepausan

Sebagai Paus Leo XIV, ia menghadapi berbagai tantangan dalam Gereja Katolik, termasuk krisis kepercayaan akibat skandal pelecehan seksual, penurunan jumlah panggilan imamat, dan meningkatnya sekularisasi di dunia Barat.

Dalam pidato perdananya, ia menekankan pentingnya perdamaian, persatuan, dan keberlanjutan reformasi yang telah dimulai oleh pendahulunya. Ia juga menyatakan komitmennya untuk menjadikan Gereja sebagai tempat yang ramah dan inklusif bagi semua umat.

Reaksi dan Harapan Umat

Pemilihan Paus Leo XIV disambut dengan antusiasme oleh umat Katolik di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat dan Amerika Latin.

Pengalaman pastoralnya yang luas dan keterlibatannya dalam reformasi Gereja memberikan harapan baru bagi masa depan Gereja Katolik.

Banyak yang berharap kepemimpinannya akan membawa pembaruan dan memperkuat misi Gereja di era modern ini.

Dengan latar belakang yang kaya dan pengalaman yang luas, Paus Leo XIV diharapkan dapat memimpin Gereja Katolik menuju masa depan yang lebih inklusif, transparan, dan relevan bagi umat di seluruh dunia. (*)

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut