Inovasi Inkubator Penyu dari Telkom, Tingkatkan Angka Penetasan Telur

BANYUWANGI, iNewsSerpong.id - Sebanyak 1.000 tukik penyu dilepasliarkan ke laut lepas di Pantai Manyar, Ketapang, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program konservasi yang bertujuan melestarikan ekosistem laut.
Program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Telkom yang bekerja sama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM), Banyuwangi Sea Turtle Foundation (BSTF), dan Pokmaswas Gumuk Kantong.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Susianto M. Sharoni dari Pokmaswas Gumuk Kantong menyebut program ini sebagai "angin segar" bagi upaya masyarakat dalam melindungi telur penyu dari ancaman alam dan manusia.
Senada dengan itu, Kepala Desa Sumbersewu, Wastono, menekankan pentingnya sinergi antara dunia usaha dan masyarakat untuk menjaga kelestarian alam.
Bayu Dwi Handoko dari BPSPL Denpasar juga mendukung model konservasi berbasis komunitas ini. Menurutnya, program pelepasan 1.000 tukik ini adalah upaya nyata untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Sebagai bentuk dukungan, Telkom secara simbolis menyerahkan bantuan konservasi kepada BSTF dan alat inovatif Inkubasi Tanpa Pasir dan Save Ari-Ari Penyu (INTANSARI) kepada Pokmaswas Gumuk Kantong. Alat ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat keberhasilan penetasan telur penyu secara lebih efisien.
Perwakilan manajemen Telkom, Nugroho Adi Pracoyo, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan tujuan SDGs poin 14 tentang Pelestarian Ekosistem Laut. Ia menyoroti bahwa Indonesia adalah rumah bagi enam dari tujuh spesies penyu di dunia, dan empat di antaranya berada di perairan Banyuwangi.
"Telkom berharap kontribusi kecil ini dapat memberikan manfaat nyata dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut menjaga kelestarian alam," ujar Nugroho dalam siaran pers yang diterima Jumat, 27 Juni 2025.
Acara ditutup dengan pelepasan 1.000 tukik penyu, yang menjadi simbol harapan akan masa depan yang lestari.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta