Catat Jadwal dan Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram, Umat Islam Wajib Tahu

PUASA ASYURA 10 Muharram merupakan puasa yang paling afdhal setelah puasa Ramadan. Keutamaan puasa ini bukan hanya sebagai ibadah sunnah, tetapi juga menyimpan banyak keberkahan bagi yang melaksanakannya.
Adapun jadwal puasa Asyura 10 Muharram 1447 Hijriah jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Sementara itu, puasa Tasu'a akan dilaksanakan pada 9 Muharram, bertepatan dengan Sabtu, 5 Juli 2025.
Berikut adalah beberapa keutamaan puasa Asyura yang disebutkan dalam hadis:
"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharram."
(HR Muslim 1163, Ad-Darimi 1758, Ibnu Khuzaimah 2076, Ahmad 8534)
"Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa 'Asyura akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim 1162)
Dari Abu Qatadah, Rasulullah juga bersabda:
"Dan berpuasa 'Asyura, sesungguhnya saya berharap kepada Allah, puasa ini menghapuskan dosa setahun sebelumnya."
(HR Abu Dawud 2425, Ibnu Majah 1738)
"Ketika Nabi sampai di Madinah, beliau melihat orang Yahudi berpuasa Asyura. Beliau bertanya: 'Apa ini?' Mereka menjawab: 'Ini hari baik, Allah menyelamatkan Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, maka Musa berpuasa.' Nabi berkata: 'Saya lebih berhak terhadap Musa dibanding kalian.' Maka beliau pun berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa Asyura."
(HR Muttafaq 'Alaih)
Dai lulusan Sastra Arab Universitas Indonesia, Ustaz Farid Nu'man Hasan, menjelaskan bahwa puasa Asyura dilaksanakan pada 10 Muharram, disarankan untuk menambah satu hari sebelumnya atau sesudahnya agar berbeda dengan puasa kaum Yahudi.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, berkata:
"Ketika Rasulullah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan manusia untuk berpuasa, para sahabat bertanya: 'Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nasrani?' Nabi menjawab: 'Jika datang tahun yang akan datang - Insya Allah - kita akan berpuasa pada hari ke-9.' (HR Muslim 1134 dan Abu Dawud 2445)
Ibnu Abbas juga meriwayatkan:
"Puasalah pada hari Asyura dan berselisihlah dengan Yahudi, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya."
(HR Ahmad 2154). (*)
Editor : Syahrir Rasyid