get app
inews
Aa Text
Read Next : Prasetyo Hadi: Tidak Ikuti Prosedur, Istana Ungkap Biang Kerok Keracunan MBG

Layangan Jadi Biang Kerok, 21 Pesawat Batal Terbang dan Mendarat di Bandara Soetta Tangerang

Rabu, 09 Juli 2025 | 09:44 WIB
header img
Layangan ganggu penerbangan. Sebanyak 21 pesawat gagal terbang maupun mendarat di Bandara Soetta pada 4-6 Juli 2025. (Foto: Ist)

TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id – Sebanyak 21 penerbangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, dibatalkan pada periode 4-6 Juli 2025.

Penyebab utamanya berdasarkan data yang dilansir AirNav Indonesia adalah aktivitas penerbangan layang-layang sekitar Bandara Soetta, Tangerang.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Avirianto Suratno, menyampaikan peringatan keras kepada masyarakat untuk tidak bermain layang-layang di sekitar bandara, terutama di area yang merupakan jalur pelintasan lepas landas dan pendaratan pesawat.

Ikut Menjaga Keselamatan Penerbangan

"Kami menyayangkan masih adanya masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan untuk tidak menerbangkan layang-layang di area sekitar bandara, demi menjaga keselamatan penerbangan," ujar Avirianto dalam keterangannya, Selasa (8/7/2025).

Menurut Avirianto, AirNav Indonesia bahkan telah mengeluarkan peringatan khusus kepada pilot berupa Notice to Airman (NOTAM) terkait gangguan layang-layang di area Bandara Soetta.

NOTAM bernomor A1912/25 tersebut menegaskan bahwa semua lalu lintas penerbangan dari dan menuju Bandara Soetta diperkirakan akan mengalami keterlambatan.

"Alasan kami menerbitkan NOTAM adalah karena aktivitas penerbangan layang-layang di final approach area sangat membahayakan keselamatan pesawat yang akan take-off atau landing di Bandara Soekarno-Hatta," tutur dia.

Avirianto menambahkan bahwa petugas Air Traffic Controller (ATC) terpaksa mengalihkan pendaratan sembilan pesawat ke bandara lain (divert), sementara enam pesawat diperintahkan untuk go around atau membatalkan pendaratan dan terbang kembali.

Ciptakan Langit Indonesia yang Aman

Selain itu, lima pesawat diminta untuk membatalkan prosedur pendekatan (approach), dan satu pesawat diinstruksikan untuk kembali ke bandara asal (return to base).

"Alasan petugas kami melakukan itu cuma satu, yaitu adanya ancaman keselamatan. Kami memohon dengan sangat kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar bandara, untuk tidak menerbangkan layang-layang. Ini sangat membahayakan dan mengancam keselamatan pesawat serta nyawa para penumpangnya," kata dia.

Sebagai tindak lanjut untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, AirNav Indonesia melakukan koordinasi secara aktif dengan semua pemangku kepentingan.

"Sekali lagi, kami mengajak seluruh masyarakat, demi keselamatan penerbangan, tolong stop main layang-layang dekat bandara. Mari kita ciptakan langit Indonesia yang aman dan bebas hambatan untuk kegiatan penerbangan," pungkas Avirianto. (*)

 

 

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut