JAKARTA, iNewsSerpong.id - Bulan Ramadhan 1443 H tinggal menghitung hari. Umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Momen yang hanya terjadi satu bulan tiap tahunnya ini tentu menjadi waktu penuh berkah yang paling dinanti-nantikan.
Karena itu, terkhusus di Indonesia, banyak tradisi unik menjelang bulan Ramadhan berdasarkan budaya dari daerah masing-masing. Salah satunya adalah Betawi, etnis asli masyarakat Jakarta.
Berikut ini adalah tradisi turun-temurun orang Betawi untuk merayakan datangnya bulan suci Ramadhan.
1. Tradisi Nyorog
Dikutip dari situs Dinas Kebudayaan Jakarta, nyorog adalah tradisi berbagi bingkisan makanan ke keluarga dan sanak saudara yang tinggal berjauhan.
Tradisi ini biasanya dilakukan oleh anak muda ke orang tua, terutama bagi pasangan yang baru menikah. Bingkisan yang dibawa pun berupa kue-kue atau sembako dan daging kerbau.
Bisa juga memberikan makanan khas Betawi yang dibawa dalam tentengan rantang. Tradisi nyorog diperkenalkan oleh para wali yang menyebarkan agama Islam di tanah Sunda Kelapa tahun 1800-an.
Maksud dari budaya ini adalah untuk mempererat ikatan antara orang tua dan anak serta sebagai simbol penghormatan kepada mereka yang lebih tua. Tidak hanya menjelang Ramadhan saja, nyorog juga dilakukan ketika menyambut Idul Fitri atau Lebaran.
Selain itu, nyorog juga dilaksanakan saat prosesi upacara pernikahan. Pihak keluarga laki-laki akan mendatangi keluarga pihak perempuan membawa sorogan atau bingkisan makanan.
2. Tradisi Nyekar
Tidak hanya Betawi, tapi sebagian besar masyarakat Nusantara melestarikan budaya nyekar. Tradisi nyekar merupakan ziarah ke makam saudara atau keluarga mereka yang sudah wafat, mendoakan mereka supaya diampuni dosanya dan amalnya diterima di sisi-Nya.
Para peziarah membacakan Al-Fatihah dan Yasin di depan pusara. Selain itu, mereka datang membawa bunga seperti melati, mawar, minyak wangi, dan air mawar untuk ditaburkan ke tanah makam.
Editor : Syahrir Rasyid