get app
inews
Aa Text
Read Next : Tantangan Gen Z: Perusahaan Ogah Pekerjakan Gegara Nggak Punya Soft Skill

Gen Z vs Milenial di Tempat Kerja: Perbedaan Sikap dan Ekspektasi

Senin, 11 Agustus 2025 | 09:00 WIB
header img
Perbedaan Gen Z dan Milenial di dunia kerja (Foto: Freepik)

JAKARTA, iNewsSerpong.id — Perubahan generasi di dunia kerja membawa tantangan dan peluang baru bagi perusahaan.

Generasi Z (lahir kira-kira setelah 1996) semakin banyak bergabung ke tempat kerja dan punya cara berpikir serta ekspektasi yang berbeda dari Milenial.

Meski begitu, kedua generasi sama-sama mendorong perusahaan untuk berubah — dari gaya manajemen hingga budaya kantor.

Era Teknologi Cepat

Siapa Gen Z dan apa yang mereka nilai? Gen Z tumbuh di era teknologi cepat berkembang dan semakin sadar isu sosial serta lingkungan.

Mereka tetap memikirkan gaji, tapi seringkali mau menukar sebagian penghasilan untuk pekerjaan yang terasa bermakna.

Hal-hal yang penting bagi Gen Z:

  • Keragaman: Mereka peduli soal inklusivitas, baik ras, gender, maupun orientasi.
  • Isu global: Perusahaan yang peduli lingkungan dan sosial lebih menarik bagi mereka.
  • Keterampilan: Gen Z kuat di teknologi, analisis data, manajemen bisnis dasar, serta kreativitas dan desain.

Milenial: ciri umum di tempat kerja Milenial (lahir 1981–1996) kini masih jadi kelompok terbesar di dunia kerja.

Mereka suka kerja tim, membangun jaringan, dan terus belajar. Namun mereka juga dikenal tak ragu berpindah pekerjaan bila kebutuhan atau nilai mereka tak terpenuhi.

Peristiwa seperti krisis ekonomi 2007–2009 dan meluasnya internet turut membentuk cara pandang mereka.

Persamaan antara Gen Z dan Milenial Keduanya menginginkan:

  • Fleksibilitas kerja (mis. jam kerja fleksibel, remote/hybrid)
  • Peluang berkembang (pelatihan, jenjang karier)
  • Keseimbangan kerja dan hidup (work-life balance)
  • Pekerjaan yang sesuai nilai pribadi

Perbedaan utama yang sering muncul

  • Cara kerja: Milenial lebih nyaman bekerja dalam tim; Gen Z menghargai interaksi langsung, tapi sering menyelesaikan tugas secara mandiri.
  • Privasi: Gen Z cenderung lebih berhati-hati membagikan informasi pribadi.
  • Sikap terhadap uang: Gen Z lebih konservatif, belajar dari pengalaman Milenial.
  • Teknologi: Bagi Milenial, teknologi alat bantu; bagi Gen Z, teknologi bagian dari kehidupan sehari-hari.
  • Profesionalisme: Gen Z menilai keterampilan dan hasil kerja lebih dari penampilan, sehingga aturan berpakaian bisa lebih santai.

Bisa Memicu Miskomunikasi

Komunikasi antar generasi Gaya bahasa dan kebiasaan komunikasi berbeda-beda antar generasi, dan ini bisa memicu miskomunikasi.

Misalnya, data LinkedIn menunjukkan banyak Gen Z jarang berinteraksi dengan rekan di atas 50 tahun. Perusahaan perlu memfasilitasi komunikasi lintas generasi supaya kerja tim lebih lancar.

Pandangan soal keselamatan kerja Generasi muda melihat keselamatan kerja lebih luas: bukan hanya fisik tapi juga keamanan psikologis — merasa aman untuk menyampaikan ide tanpa takut dihukum atau diejek.

Perusahaan yang modern kini memakai teknologi (wearable, aplikasi keselamatan, pelatihan berbasis AR) dan melibatkan karyawan dalam kebijakan keselamatan.

Kesimpulan singkat Mengelola tim yang terdiri dari Milenial dan Gen Z membutuhkan pendekatan fleksibel, komunikatif, dan inklusif.

Perusahaan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan kedua generasi — dari pengembangan keterampilan sampai rasa aman secara psikologis — akan lebih berhasil membangun budaya kerja yang produktif dan menyenangkan. (*)

 

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut