Sosok Legendaris IGK Manila Meninggal, Purnawirawan Mayjen TNI Dikenal sebagai Bapak Wushu Indonesia
JAKARTA, iNewsSerpong.id - I Gusti Kompyang atau IGK Manila meninggal dunia pada 18 Agustus 2025 di usia 83 tahun di RS Bunda Menteng.
IGK Manila adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal dari kesatuan Polisi Militer lahir di Singaraja, Bali, pada 8 Juli 1942
Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1964, dengan kecabangan Corps Polisi Militer.
Pernah terlibat dalam berbagai operasi militer, seperti Operasi Penumpasan G-30S/PKI (1965), Operasi Dwikora (1966), Operasi PGRS (1967), dan Operasi Ganesha (1982).
Ia juga pernah menjadi bagian dari Kontingen GARUDA VII (UNEF) di Timur Tengah.
Militer:
Wadan Puspom (Wakil Komandan Pusat Polisi Militer)
Staf Ahli Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab)
Sipil:
Ketua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) pada tahun 1995.
Sekretaris Jenderal Departemen Penerangan (1998–2000).
Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Nasdem.
"Bapak Wushu Indonesia": Ia dikenal luas sebagai tokoh yang berperan besar dalam membangun dan memajukan olahraga wushu di tanah air.
Manajer Olahraga: Ia memiliki rekam jejak yang cemerlang sebagai manajer olahraga. Ia berhasil membawa Tim Nasional Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 dan juga membawa klub sepak bola Persija Jakarta menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2001.
Penghargaan dan Julukan:
Ia memiliki sejumlah tanda jasa, antara lain Satya Lencana GOM VIII, Satya Lencana Wira Dharma, dan Bintang Yudha Dharma.
IGK Manila dikenal dengan julukan "Panglima Gajah" karena perannya dalam Operasi Ganesha. Ia juga dikenal sebagai "Pengawal Soeharto - Penjaga Sukarno" karena memiliki hubungan dekat dengan kedua mantan presiden tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta