Bukan Sekadar Hemat Thrifting Jadi Gaya Hidup Berkelanjutan Andalan Gen Z, Benarkah?
JAKARTA, iNewsSerpong.id – Aktivitas berburu pakaian bekas layak pakai, atau yang dikenal sebagai thrifting, kini bukan hanya lagi tentang mencari barang murah. Bagi generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), thrifting telah bertransformasi menjadi sebuah pernyataan life style yang mendukung prinsip keberlanjutan (sustainability) dan fashion yang unik.
Tren ini viral seiring meningkatnya kesadaran akan dampak buruk industri fast fashion terhadap lingkungan.
Menurut berbagai survei tren konsumen, sekitar 67 persen konsumen muda (Milenial dan Gen Z) kini secara aktif mempertimbangkan aspek lingkungan saat berbelanja pakaian. Thrifting menawarkan solusi langsung:
Mengurangi Limbah Tekstil: Dengan membeli pakaian bekas, Gen Z secara langsung mengurangi volume limbah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Industri fashion global dikenal sebagai salah satu penyumbang polusi terbesar.
Hemat Sumber Daya Alam: Pembelian barang thrifting juga membantu menghemat sumber daya alam. Sebagai contoh, untuk memproduksi satu t-shirt baru diperlukan ribuan liter air. Dengan thrifting, Gen Z mengklaim telah berkontribusi menghemat sumber daya ini.
Selain misi lingkungan, daya tarik thrifting bagi Gen Z adalah kemampuan untuk mengekspresikan gaya pribadi yang otentik. Pakaian bekas sering kali menawarkan potongan, model, atau merek vintage yang langka dan tidak dapat ditemukan di toko ritel massal.
"Dengan thrifting, saya bisa dapat jaket era 90-an yang unik banget, harganya murah, dan yang pasti, saya tidak fashion twin sama teman-teman lain. Ini style saya sendiri, dan saya merasa lebih eco-conscious," ujar Karina (21), seorang mahasiswi di Jakarta.
Fenomena ini didukung penuh oleh platform media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana banyak influencer Gen Z memamerkan "hasil haul" thrifting mereka, memberikan tips mix-and-match, dan bahkan menciptakan pasar daring khusus untuk barang preloved (bekas yang dicintai).
Para pengamat life style memprediksi bahwa tren thrifting akan terus tumbuh, tidak lagi hanya menjadi alternatif belanja, tetapi menjadi bagian integral dari gaya hidup yang sadar akan dampak sosial dan lingkungan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta