Malaysia dan Australia Larang Anak Punya Akun Media Sosial, Indonesia Kapan?
Media sosial ibarat pisau bermata dua, bisa dipakai untuk kabaikan tetapi juga dapat mendatangkan bahaya, tergantung yang menggunakan.
Dalam perspektif Islam, semua yang Allah hadirkan di dunia ini bisa menjadi alat menuju kebaikan atau ujian yang membawa keburukan.
Jadi, penggunaan media sosial dapat menjadi ibadah bila digunakan untuk kebaikan, sebaliknya menghasilkan kemaksiatan bila digunakan untuk keburukan.
Allah SWT berfirman:
“Tak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).” (QS. Qaf: 18)
Firman Allah SWT ini relevan untuk era media sosial, karena setiap postingan, komentar, dan pesan juga merupakan “ucapan” yang akan dimintai pertanggungjawaban.
Dalam kaitan anak dengan media sosial Allah SWT sudah menegaskan bahwa anak adalah amanah yang harus dijaga
Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...”(QS. At-Tahrīm: 6)
Jelas dalam Al'quran bahwa kita wajib menjaga anak dari hal-hal yang dapat merusak akhlak, mental, dan masa depannya. Karenanya media sosial dapat membuka pintu kemudaratan maka orang tua wajib mengarahkan.
Menjauhkan anak dari media sosial bukan berarti membatasi kebebasan mereka, tetapi menjaga masa depan mereka. Islam mengajarkan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. (*)

Editor : Syahrir Rasyid