get app
inews
Aa Text
Read Next : HIKMAH JUMAT : Jangan Salah Pilih Teman

HIKMAH JUMAT : Ketika Shalat Tak Lagi Sekedar Rutinitas

Jum'at, 26 Desember 2025 | 05:01 WIB
header img
Shalat merupakan ibadah paling mendasar dalam kehidupan seorang Muslim. Amalan pertama yang akan dihisab pada hari kiamat. (Foto: Ist)

Upaya menuju khusyuk dapat dilakukan dengan memahami arti bacaan shalat, menjaga pandangan ke tempat sujud, serta mempersiapkan shalat sejak berwudhu dengan penuh kesadaran.

Shalat yang didirikan dengan penuh kekhusyukan dan bermakna akan memberikan dampak nyata dalam perilaku sehari-hari. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 45)

Jika shalat belum mampu mencegah seseorang dari keburukan, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kualitas shalat tersebut. Shalat yang benar akan membentuk akhlak, menumbuhkan kesabaran, dan memperkuat komitmen moral dalam kehidupan sosial.

Mengembalikan Ruh Shalat dalam Kehidupan

Menghidupkan kembali makna shalat membutuhkan kesungguhan dan mujahadah. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain memperbaiki niat, memahami bacaan, dan memperlambat gerakan shalat.

Selain itu, meluangkan waktu untuk shalat sunnah adalah sarana untuk melatih kekhusyukan. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” (HR. Bukhari)

Meneladani cara shalat Baginda Rasulullah SAW bukan hanya pada gerakan lahiriah, tetapi juga pada kekhusyukan, ketenangan, dan kehadiran hati beliau dalam setiap shalat. Dengan demikian maka ruh atau makna shalat akan mampu kita rasakan dan akan berdampak dalam kehidupan sehari-hari.

Mari kita tingkatkan kualitas shalat kita, bukan sekadar rutinitas lima waktu yang dilakukan untuk menggugurkan kewajiban semata. Jadikan shalat kebutuhan ruhani, dialog suci, dan sumber ketenangan sejati bagi seorang muslim.

Ketika shalat didirikan dengan penuh makna dan kesadaran, ia akan mengubah cara pandang hidup, memperbaiki akhlak, serta mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sudah saatnya kita bertanya pada diri sendiri: apakah shalat yang kita kerjakan selama ini telah benar-benar menghidupkan hati, ataukah masih sekadar gerakan tanpa ruh? Mari kita evaluasi dan tingkatkan terus kualitas shalat kita.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang menjaga shalat, menghayatinya, dan merasakan buah ketenangan dari ibadah yang agung ini. Aamiin. (*)


Shalat adalah bentuk dzikir paling sempurna, karena di dalamnya terdapat bacaan Al-Qur’an, tasbih, tahmid, dan doa. (Foto: Ist)
 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut