KARAWANG, iNewsSerpong.id - Mudik lebaran tahun ini kembali dirasakan Amalia Ma'rufatul Azizah (23), sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Ini menjadi tahun ketiga bagi dirinya, tidak bisa lebaran di kampung halamannya di Banyumas, Jawa Tengah. Tuntutan pekerjaan membuat Amalia harus tetap bekerja hingga musim arus balik lebaran selesai.
Amalia bekerja sebagai karyawan SPBU rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek. Musim mudik lebaran justru menjadi saat paling sibuk di antara waktu paling sibuk lainnya seperti libur weekend. Mudik lebaran kendaraan pribadi yang masuk SPBU KM 57 naik 100%.
"Kalau mudik seperti tahun ini yang masuk SPBU tidak pernah putus. Kendaraan terus mengantre panjang kadang satu harian penuh belum putus. Kebutuhan bensin semakin meningkat kalau terjadi kemacetan di jalan tol," kata Amalia.
Menurut Amalia, tuntutan pekerjaan membuat dirinya harus tetap bekerja melayani masyarakat yang membutuhkan BBM. Pihak keluarga di kampung juga sudah mengerti kenapa dia tidak pulang kampung. "Orang tua dan keluarga sudah mengerti kenapa saya tidak pulang saat mudik lebaran," katanya.
Rasa rindu terhadap keluarga dan kerabat di kampung bukan tidak ada. Untuk mengobati kerinduan itu, jika waktu istirahat dia manfaatkan untuk bersilaturahmi melalui video call. "Saya maaf-maaf sama orang tua dan keluarga lewat telepon saja. Tapi tetap saja kangen pengen ketemu langsung," katanya.
Bertemu keluarga diwaktu lain bisa saja dilakukan Amalia. Namun suasana mudik di kampung berbeda dengan hari libur lainnya. Saat mudik hampir semua warga di kampungnya kembali dari perantauan.
Editor : Syahrir Rasyid