JAKARTA, iNewsSerpong.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka sebanyak 15 ribu lapangan kerja baru di wilayah Cilegon.
Erick mengungkapkan serapan tenaga kerja baru di daerah menjadi kunci pemerataan ekonomi secara nasional. Karena itu, dia meminta BUMN memetakan daerah-daerah yang memiliki potensi sumber daya. Kota Cilegon sendiri saat ini menjadi titik keempat pelaksanaan Pasar Murah dan Festival UMKM BUMN. Kegiatan ini merupakan inisiasi Erick Thohir untuk mendorong pembukaan lapangan kerja bagi pengusaha kecil di Kota Cilegon.
Kegiatan ini juga merupakan sinergi BUMN yaitu PT Krakatau Steel Tbk, PT ASDP (Persero), PT IFG (Persero), PT Jasa Marga Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Peruri (Persero), dan PT Danareksa. Didukung juga BUMN penyedia paket sembako yaitu ID Food.
Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Dia mencatat harapannya agar kehadiran BUMN dapat dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 3.000 warga Kota Cilegon.
“Bapak Ibu saya ingin menyampaikan salam dari Pak Erick Thohir kepada warga Cilegon di sini. Saya berharap bantuan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban ekonomi warga Cilegon” jelas Arya.
Nur Hidayati, warga kota Cilegon merasakan peran BUMN dalam meningkatkan usahanya melalui kredit usaha yang diberikan oleh PNM melalui program Mekaar. “Bantu sekali alhamdulillah, modal usaha saya tidak pakai uang kebutuhan sehari-hari” ungkap Nur.
Arya menambahkan hingga kini program Mekaar telah membantu usaha masyarakat pra sejahtera Kota Cilegon lebih dari 100%. Namun angka tersebut akan kita terus tingkatkan. Dia mencatat Menteri BUMN menargetkan 25.000 nasabah di Kota Cilegon.
Dalam kegiatan Pasar Murah dan Festival UMKM, Arya juga melakukan dialog bersama 52 UMKM binaan Rumah BUMN yang industrinya beragam mulai dari pengolahan makanan hingga kerajinan tangan.
Salah satu pelaku UMKM di Kota Cilegon, Susi yang tengah menekuni usaha Susi Jewelry mengaku walaupun baru bergabung dengan Rumah BUMN 3 bulan yang lalu, namun banyak keuntungan yang sudah didapatkan oleh Susi.
“Mulai dari pendampingan usaha lewat pelatihan dan semuanya gratis. Tapi memang saya masih terkendala permodalan. Mutiara yang saya ambil ini kan asli dari Lombok” jelas Susi.
Arya juga menyampaikan biaya produksi para pelaku UMKM di Rumah BUMN ini cenderung mahal, karena mereka hanya mampu sedikit.
“Intinya, bagaimana pun Pak Erick Thohir ingin membantu UMKM untuk meningkatkan kapasitas usahanya” jelas Arya.(*)
Editor : A.R Bacho