Profil Salman Rushdie, Lahir dari Keluarga Muslim Kini Jadi Ateis Garis Keras

Syarifudin
Salma Rushdie dan Padma Lakshmi saat masih menikah. Foto/REUTERS

Dalam wawancara tahun 2006 dengan PBS, Rushdie menyebut dirinya sebagai "ateis garis keras"

Pada tahun 1989, dalam wawancara setelah fatwa pembunuhannya tersebut, Rushdie mengatakan dia dalam arti tertentu adalah seorang Muslim yang murtad, meskipun "dibentuk oleh budaya Muslim lebih dari yang lain", dan seorang pelajar Islam.

Dalam wawancara lain di tahun yang sama, dia berkata, "Pandangan saya adalah manusia sekuler. Saya tidak percaya pada entitas supernatural, baik Kristen, Yahudi, Muslim atau Hindu."

Pada tahun 1990, dengan "harapan itu akan mengurangi ancaman Muslim yang bertindak berdasarkan fatwa untuk membunuhnya," dia mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa dia telah memperbarui keyakinan Muslimnya.

Dia mengaku telah menolak serangan terhadap Islam yang dilakukan oleh karakter dalam novelnya, dan berkomitmen bekerja untuk pemahaman yang lebih baik tentang agama di seluruh dunia.

Namun, Rushdie kemudian mengatakan bahwa dia hanya "berpura-pura" dengan pernyataan itu.

Rushdie menganjurkan penerapan kritik yang lebih tinggi, dirintis pada akhir abad ke-19. Rushdie menyerukan reformasi dalam Islam dalam opini tamu yang dicetak di The Washington Post dan The Times pada pertengahan Agustus 2005.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network