JAKARTA,iNewsSerpong.id - Perusahaan holding asal Singapura, Tolaram Group, kembali menambah kepemilikan saham di PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).
Tolaram memborong 80,1 juta saham emiten bank mini itu senilai Rp264 per saham, atau total nilai mencapai Rp21,14 miliar pada 18 Agustus 2022.
Direktur Tolaram, Navin Nahata, dalam keterbukaan informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8), menerangkan pembelian ini memiliki tujuan investasi.
Dengan pembelian tersebut, maka kepemilikan Tolaram Group di AMAR mencapai 66,873% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh Bank Amar.
Bagaimana Profil Tolaram Group?
Menurut situs resminya, Tolaram Group didirikan oleh Khanchand Vaswani, untuk menghormati ayahnya yang bernama Seth Tolaram, seorang dokter dan filantropi terkemuka di daerah Sindh, sebuah wilayah di Pakistan, yang dulunya merupakan tanah jajahan British India.
Khanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi dari Sindh, tepatnya setelah peristiwa Pemisahan India, yang menjadi cikal bakal berdirinya negara India dan Pakistan.
Selama beberapa dekade, Khanchand dan saudara-saudaranya mempertahankan bisnis ritel dengan menjual produk tekstil di Malang, Jawa Timur. Seiring berkembangnya bisnis, pada tahun 1957, Khanchand menyerahkan bisnis kepada putra satu-satunya, Mohan Vaswani, dengan misi untuk membawa nama Tolaram mendunia.
Pada 1970-an, perusahaan mengarahkan pandangannya ke luar negeri. Hal itu ditandai dengan pemindahan kantor pusatnya di Singapura pada tahun 1975, yang pada akhirnya memulai perjalanan internasional Tolaram. Berpijak dari negeri Singa, Tolaram menemukan pasar baru yang datang dari Asia, Amerika Serikat, Afrika, hingga Eropa Timur.
Di Afrika, Tolaram mampu mengembangkan aneka sektor industri dan infrastruktur di tengah pergolakan ekonomi dan politik sejumlah negara. Sementara di luar Afrika, Tolaram terus berkembang secara global, dan berhasil mengakuisisi pabrik kertas di kota Kehra, Estonia.
Lini Bisnis
Secara umum, Tolaram memiliki tiga bisnis utama yakni consumer goods, teknologi finansial (fintech), dan infrastruktur-industri. Dari segi barang konsumer, Tolaram memiliki sejumlah merek dan kerja sama bisnis dengan berbagai perusahaan multinasional untuk membuat produk home care, snacks, cereal, susu, hingga karpet.
Dari sekian banyak perusahaan, salah satu yang mencuri perhatian adalah Dufil Prima Foods, sebuah joint venture (JV) dengan Indofood dan Kellog's yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk konsumsi di Nigeria, seperti Indomie, Mimee, dan Minimie instant, dan lainnya.
Sementara dari sisi fintech, Tolaram memanfaatkan layanan Bank Amar di Indonesia untuk menggenjot pemasukan dari bisnis pembiayaan, yakni melalui platform Tunaiku, Senyumku, dan Insureka. Tolaram juga memiliki layanan pinjaman online di Brazil bernama Click Cash, dan produk P2P lending di Estonia.
Adapun dari sisi industri, Tolaram mengakuisisi pabrik kertas dari pemerintah Estonia pada 1995, yang kemudian diberi nama menjadi Horizon Pulp dan Paper Mill. Perusahaan merupakan satu-satunya produsen kertas, dan karung di wilayah Baltik. Produk ekspor Horizon mencapai ke Eropa, Asia, Afrika dan Timur Tengah.
Sisi infrastruktur, Tolaram memiliki pusat komersial ekonomi terbesar di Afrika Barat, dengan area seluas 830 hektar bernama Lagos Free Zone. Ini merupakan zona perdagangan bebas swasta pertama di Nigeria. Area bisnis ini memberikan akses bagi pelaku usaha ke pasar regional dan internasional, dengan fokus pada kemudahan berbisnis. Tolaram juga mengoperasikan pelabuhan Lekki, di Nigeria, yang terintegrasi dengan Lagos Free Zone. Adapun ini dilakukan bekerjasama dengan perusahaan China. Tolaram juga tercatat memiliki BHN sebagai perusahaan logistik.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait