WASHINGTON,iNews.id - Sistem email eksternal Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS) FBI berhasil dibobol hacker pada hari Sabtu. Mereka pun mengirimkan ribuan email berisi peringatan ke publik.
FBI mengatakan, bersama dengan Cybersecurity and Infrastructure Security Agency, telah mengetahui insiden pagi ini yang melibatkan email palsu dari akun email @ic.fbi.gov.
"Ini adalah situasi yang sedang berlangsung dan kami tidak dapat memberikan informasi tambahan saat ini," kata FBI dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (14/11/2021).
Menurut Austin Berglas, kepala layanan profesional di perusahaan keamanan siber BlueVoyant, FBI memiliki beberapa sistem email, dan salah satu yang tampaknya telah diretas pada hari Sabtu adalah sistem email publik yang dapat digunakan agen dan karyawan untuk mengirim email kepada publik.
"Ada sistem email terpisah yang harus digunakan agen saat mengirimkan informasi rahasia," ujarnya.
“Ini bukan sistem rahasia yang di-compromise-kan," sambung Berglas, yang juga mantan asisten agen khusus yang bertanggung jawab atas cabang siber kantor FBI di New York.
“Ini adalah akun eksternal yang digunakan untuk berbagi dan mengomunikasikan informasi yang tidak rahasia," terangnya.
Email yang dikirim memiliki subjek: “Mendesak: aktor ancaman dalam sistem."
Menurut Proyek Spamhaus, yang melacak spam dan ancaman siber, para peretas mengirimkan puluhan ribu email dari akun email FBI yang memperingatkan tentang kemungkinan serangan siber.
Spamhaus menyatakan serangan dimulai pada Sabtu tengah malam di New York dengan kampanye berikutnya dimulai pada pukul 2 pagi. Organisasi nirlaba itu memperkirakan pesan spam akhirnya mencapai setidaknya 100.000 kotak surat.
Pesan itu ditandatangani oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan memperingatkan penerima bahwa pelaku ancaman tampaknya adalah pakar keamanan siber Vinny Troia, yang tahun lalu menulis penyelidikan kelompok peretasan The Dark Overlord.
"Tidak ada malware yang dilampirkan ke email," kata Spamhaus.
Kelompok itu berspekulasi bahwa para peretas mungkin mencoba untuk menjelek-jelekkan Troia atau sedang melakukan serangan yang mengganggu untuk membanjiri FBI dengan panggilan telepon.
Troia sendiri tidak menanggapi permintaan komentar. FBI mendesak publik untuk berhati-hati dan melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait