JAKARTA,iNewsSerpong.id – Emiten pertambangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatat penjualan sebesar Rp18,77 triliun sepanjang semester pertama 2022.
Jumlah ini tumbuh 9% jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,28 triliun.
"Di tengah tantangan dari kenaikan biaya energi, bahan baku, jasa pengangkutan serta jasa pengapalan komoditas pertambangan, pada semester pertama capaian laba kotor Antam tercatat sebesar Rp4,03 triliun, tumbuh 27% year over year (YoY) jika dibandingkan laba kotor periode 1/2022 sebesar Rp3,17 triliun," jelas Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie Selasa (6/9/2022).
Berkat kinerja ini, Antam berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan kinerja keuangan sepanjang periode enam bulan pertama tahun 2022 (Januari-Juni 2022). Anggota MIND ID - BUMN Holding Industri Pertambangan ini meraih capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp3,74 triliun.
Nilai ini tumbuh 50% jika dibandingkan capaian EBITDA periode enam bulan pertama tahun 2021 (Januari - Juni 2021) sebesar Rp2,49 triliun. Menurut Syarif Faisal Alkadrie, kondisi perekonomian dan geopolitik global serta dinamika kondisi kebijakan penanganan pandemi Covid-19 di kawasan Asia Timur sepanjang periode triwulan kedua tahun 2022 (April-Juni 2022, 2Q22) menjadi tantangan bagi Antam.
Kondisi itu turut menyebabkan fluktuasi yang signifikan terhadap harga komoditas logam dasar (nikel) dan biaya energi (bahan bakar minyak dan batubara) serta mempengaruhi tingkat penyerapan produk nikel di pasar domestik dan internasional.
"Di tengah kondisi seperti ini Antam berfokus untuk mengimplementasikan kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dengan tetap menjaga kestabilan tingkat praoduksi dan upaya perluasan basis pasar penjualan produk logam dasar maupun logam mulia sejalan dengan kondisi pemulihan perekonomian global serta outlook positif komoditas logam dasar dan logam pada tahun 2022," kata Faisal dalam keterangan persnya.
Sepanjang periode 1/2022, Antam juga membukukan laba usaha sebesar Rp1,46 triliun dan total penghasilan lain-lain, bersih sebesar Rp748,62 miliar. Laba bersih periode berjalan Antam pada 1/2022 mencapai Rp1,53 triliun, tumbuh 32% YoY dari laba periode berjalan pada 1/2021 sebesar Rp1,16 triliun.
Pada akhir periode 1/2022, Antam secara konsisten mampu menjaga soliditas struktur keuangan yang tercermin dari tingkat kas dan setara kas sebesar Rp3,23 triliun. Tercatat sepanjang periode 1/2022, Perusahaan mampu menurunkan tingkat pinjaman berbunga (interest-bearing debt). Pinjaman itu terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi sebesar total Rp2,76 triliun.
"Tingkat pinjaman berbunga Antam pada akhir periode 1/2022 mencapai Rp4,32 triliun, turun 39% dari posisi pinjaman pada akhir periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp7,08 triliun. Soliditas posisi keuangan ini juga diapresiasi oleh pihak independen yang tercermin dari kenaikan Corporate Credit Outlook S&P Global tahun 2022 dari “B+/outlook Stabil” menjadi “B+/outlook Positif” pada bulan Juli 2022." jelas dia.
Di Juni 2022, sejalan dengan pencapaian kinerja profitabilitas Antam dan implementasi hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2021, Antam melaksanakan pembagian dividen kepada para pemegang saham sebesar Rp930,87 miliar atau 50% dari laba bersih Tahun Buku 2021 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait