JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kondisi fisik Ali Hussain Khan sempat menarik perhatian publik India dan internasional. Bagaimana tidak? Di umurnya yang masih muda, penampilan fisiknya tampak seperti pria lanjut usia.
Setelah mendapat penanganan medis, barulah diketahui bahwa Ali Hussain Khan menderita penyakit langka. Karena penyakit tersebut, ia tidak bisa menjalani kehidupan layaknya orang normal pada umumnya,
Lantas, bagaimana kisah Ali Hussain Khan dengan kondisi fisiknya yang berbeda? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Kisah Ali Hussain Khan miliki penyakit langka
Ali Hussain Khan lahir pada tahun 1999, dimana saat ini ia telah berusia 23 tahun. Pria tersebut berasal dari Bihar, wilayah termiskin di India.
Ayahnya merupakan pegawai pabrik dengan gaji £20 atau setara dengan Rp342 ribu per bulan. Sementara itu, kedua orangtuanya, Nabi Hussain Khan dan Razia diketahui merupakan sepupu pertama yang menikah karena perjodohan.
Sejak lahir, Ali Hussain Khan telah menderita progeria atau penyakit bawaan langka yang menyebabkan seorang anak mengalami penuaan dini sejak usia 2 tahun. Penderita progeria biasanya mengalami kebotakan, kulit yang keriput, dan tubuh yang berukuran lebih kecil daripada anak seusianya.
Progeria juga menyerang jantung atau paru-paru penderitanya. Tak heran jika penderita progeria jarang bisa berumur panjang.
Di dunia, hanya terdapat 80 kasus progeria yang tercatat. Maka dari itu, penyakit ini bisa disebut sebagai penyakit langka.
Namun meski menderita penyakit yang begitu mengerikan, Ali Hussain Khan menolak untuk menyerah berharap akan ditemukan obat ajaib.
“Saya sangat ingin tetap hidup dan saya berharap ada obat untuk penyakit saya di luar sana,” ucap Ali Hussain Khan, dikutip dari situs Mirror.co.uk, Senin (5/9/2022).
Selain Ali Hussain Khan, 4 saudara kandungnya, Rehana, Ikramul, Gudiya, dan Rubina juga mengalami progeria. Oleh karena itu, 5 bersaudara itu pun harus merasakan perundungan dari orang-orang di sekitarnya.
Mereka bahkan tidak bergaul dan bersekolah karena kondisi fisik mereka kerap menjadi bahan cemoohan.
“Tidak seorangpun dari kami memiliki cerita masa kecil karena kami terkurung di rumah,” kata Ali Hussain Khan.
"Saya ingin menjadi orang normal yang bisa bermain, pergi ke sekolah, berolahraga, mengambil risiko,” imbuhnya.
Karena penyakit tersebut, 4 saudara Ali Hussain Khan, yaitu Gudiya, Rubina, Rehana, dan Ikram meninggal dunia pada usia 15, 12, 24, dan 22 tahun. Namun karena Ali Hussain Khan begitu dekat dengan Ikramul, kematian saudara laki-lakinya tersebut menjadi hal yang paling membuatnya terpukul.
“Ketika dia (Ikramul) meninggal, saya menangis selama berminggu-minggu dan tidak bisa makan. Tapi saya sadar saya akan melakukan ketidakadilan besar jika saya hancur,” tutur Ali Hussain Khan.
“Saya tidak punya siapa-siapa sekarang, tetapi saya harus tetap kuat,” katanya.
Anehnya, dokter setempat juga awalnya tak bisa mendeteksi penyakit yang diderita oleh anak-anak Nabi Hussain Khan dan Razia.
“Para dokter sama tidak mengertinya dengan kami. Jika salah satu dari mereka memberi tahu kami bahwa anak-anak kami memiliki semacam masalah genetik, kami tentu akan berhenti memiliki anak," kata Nabi Hussain Khan.
Ayah dan ibu Ali Hussain Khan baru mengetahui tentang progeria pada tahun 1995 setelah menemui seorang dokter di Kolkata yang mengatakan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan.
Meskipun demikian, beruntungnya 2 anak lainnya, Sanjeeda dan Chanda tidak terkena penyakit serupa seperti kelima saudara kandungnya.
Kini, Ali Hussain Khan dirawat oleh ahli dr. Sekhar Chattopadhyay agar kondisi fisik dan batinnya tetap dalam keadaan baik. Ketika ditanya penyebabnya, sang dokter mendiagnosa bahwa hubungan darah kedua orangtua yang terlalu dekat menjadi penyebab kelima anaknya menderita progeria.
“Rata-rata harapan hidup adalah 13 hingga 15 tahun, tetapi mari berharap kita dapat memperpanjang usia Ali hingga 24 tahun seperti saudaranya,” ujar dr. Sekhar Chattopadhyay.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait