JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kasus anak alami gangguan ginjal akut misterius di Indonesia saat ini masih masih tercatat 131 kasus. Dalam temuannya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan anak gangguan ginjal akut tidak boleh minum banyak air.
Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K), mengatakan anak dengan gangguan ginjal akut (acute kidney injury unknown origin) bisa kehilangan cairan tubuh. Biasanya hal itu terjadi ketika si anak alami muntah atau diare.
Jika terjadi hal tersebut disarankan anak segera dibawa ke rumah sakit. Sementara untuk memulihkan fungsi ginjal agar kembali memproduksi urine, dokter akan memberikan obat. Apabila cara tersebut tidak ampuh, kata dokter Eka, maka pasien harus menjalani cuci darah.
"Jika kita tidak melihat ada kehilangan cairan yang berlebihan, tidak disarankan untuk memberikan cairan berlebihan," ujar Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr Eka Laksmi Hidayati, SpA(K) dalam Media Briefing Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak secara online.
Sementara untuk gejala dari anak gangguan ginjal akut misterius di Indonesia, berikut gejala yang perlu dipahami. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait