Jatuh Bangun PO Haryanto Rintis Usaha, Nyaris Bangkrut Kini Miliki 300 Armada Bus

Dani M Dahwilani
Kisah PO Haryanto berawal dari hanya memiliki lima unit Mobil kini memiliki 300 armada bus. (Foto: Instagram PO Haryanto)

JAKARTA,iNewsSerpong.id - Bagi Anda yang suka melakukan perjalanan jauh atau pulang kampung ke Jawa menggunakan bus tentu mengenal PO Haryanto. Bus ini dikenal dengan ketepatan waktu perjalanan. Bagaimana perjalanan Perusahaan Otobus Haryanto dirintis hingga kini menjadi salah satu pemain utama.

PO Haryanto didirikan pada 2002 oleh Haji Haryanto, pria asal Kudus, Jawa Tengah usai purnatugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 1/Kostrad TNI Angkatan Darat, Tangerang. Sebagai seorang pekerja keras, usai bertugas H Haryanto menjadi sopir angkutan kota dari sore hingga subuh.

Sampai akhirnya, dia memiliki angkot sendiri. Namun, pada 1998/1999 terjadi krisis moneter sehingga usahanya mengalami kebangkrutan H Haryanto kemudian menjadi agen tiket bus di Pulau Gadung. Berawal dari pinjaman bank, H Haryanto membeli lima buah bus Cikarang-Cimone. Tetapi rute tersebut dianggap kurang menguntungkan karena sepi penumpang. 

Bus-busnya saat itu non AC harus berjuang dengan pesaing PO yang sudah mapan. Pada 2006, PO Haryanto mengalami masa sulit dan nyaris bangkrut. Puluhan busnya mangkrak.  Meski demikian, H Haryanto terus berjuang, dan pada akhirnya mendapat restrukturisasi dari Bank Indonesia (BI).

 "Saat itu perusahaan dikasih keringanan untuk menyelesaikan dalam 5 tahun. Tapi, Bapak bisa menyelesaikannnya dalam 2 tahun," ujar Rian Mahendra, putra H Haryanto yang kini memegang kendali sebagai direktur operasional PO Haryanto dikutip dari channel YouTube Coach Yudi Chandra.

H Haryanto akhirnya mengubah armada tersebut menjadi kelas eksekutif dan mengalihkan trayek ke antarkota antarprovinsi (AKAP) Jakarta-Kudus, Jakarta-Pati dan Jakarta-Jepara. Mulai saat itu perusahaan otobusnya berkembang. 

Pada 2009, H Haryanto melalui putranya Rian Mahendra, ekspansi bisnis di luar Muria Raya, yakni di Madura dengan trayek Jakarta-Pamekasan-Sumenep PP. Adiknya yang selesai kuliah bertugas mengurus bagian kantor dan administrasi. "Saya seperti macan bersayap. Tadinya harus selalu berada di kantor terus, kini bisa memiliki waktu untuk mengembangkan perusahaan di luar. Pembagian tugas ini dilakukan oleh H Hariyanto," katanya.

Tangan dingin Rian di bawah bimbingan sang Ayah berhasil mengembangkan PO Hariyanto menjadi perusahaan beraset ratusan miliar rupiah. "Atas kekuasaan Allah, awalnya dari lima bus kini menjadi 300 unit bus. Karyawan saat ini lebih dari 2.000, dan yang langsung di bawah saya ada sekitar 1.700 karyawan," ujar Rian. 

"Dulu itu aku ketika ngerintis Madura, hanya dua bus satu hari (Sumenep dan Bangkalan). Tiga bulan penumpang hanya satu, dua, tiga, empat orang. Kini, atas jalan Allah PO Haryanto kini jadi pemain utama," kata pria rendah hati dan murah senyum ini.(*)
 

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network