5 Perusahaan dengan PHK Terbesar dalam Sejarah, Adakah di Indonesia?

Tika Vidya Utami
PHK di startup diprediksi masih berlanjut 1-2 tahun ke depan . (Foto: Dok/Ilustrasi)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi akhir-akhir ini, telah menimbulkan keresahan karena dialami oleh bebapa perusahaan besar di dunia. 

Tercatat ada 5 perusahaan dengan PHK terbesar dalam sejarah, tepatnya selama dua dekade terakhir (2002-2022) yang menjadi sorotan. Hal itu terkait dengan jumlah karyawan yang mengalami PHK, juga nama besar perusahaan dengan brand terkenal.

Seiring dengan ancaman resesi pada 2023, gelombang PHK diperkirakan akan terjadi secara masif. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi PHK, mulai dari perubahan core atau fokus bisnis, akuisisi, hingga akibat terdampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia sejak 2020. 

Tak hanya terjadi pada perusahaan besar dunia yang berbasis di Amerika Serikat, gelombang PHK pun pernah terjadi di Indonesia dalam skala besar. 

Berikut 5 perusahaan dengan PHK terbesar dalam sejarah yang dirangkum idxchannel.com, Rabu (23/11/2022):

1. Ford

Ford memangkas 35.000 karyawan pada 2002. Pemangkasan 35.000 karyawan tersebut terdiri 21.500 karyawan yang berada di Amerika Utara serta sisanya di Eropa. 

Selain melakukan PHK, Ford juga menutup lima pabrik serta menghilangkan empat model mobil yang terkenal, seperti Lincoln Continental, Ford Escort, Mercury Villager serta Mercury Cougar, guna mendapatkan kembali kesehatan keuangannya. 

CEO William Clay Ford Jr mengatakan ia tidak akan menerima gaji atau bonus tahunan selain opsi saham. Ford Jr mengatakan, 

“Kami menyadari bahwa beberapa hal yang harus dilakukan terasa menyakitkan.” Pengumuman tersebut adalah pembalikkan besar dalam kekayaan Ford. 

Pada 2000, Ford melaporkan keuntungan USD6,67 miliar. Namun ketika ekonomi Amerika Serikat mulai berkontraksi dengan cepat pada 2001, Ford mulai bergabung dengan perusahaan lain serta melakukan pengurangan besar-besar terhadap karyawannya.

2. General Motors

General Motors memberhentikan 14.000 karyawannya di Amerika Serikat pada 2018. Hal ini karena perusahaan mengalihkan fokus penjualan dari mobil penumpang ke SUV, kendaraan listrik, hingga self driving. 

Atas PHK massal tersebut, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun menyatakan kekecewaannya. Trump mengatakan, Amerika Serikat sudah melakukan banyak hal untuk General Motors. 

Pengurangan karyawan General Motors ini berasal dari tenaga kerja yang digaji per jam. Tak hanya melakukan PHK, General Motors juga menutup tiga pabrik perakitan di Amerika Utara serta dua fasilitas lainnya. 

General Motors menyatakan bahwa reorganisasi yang diterapkan diperkirakan dapat menghemat USD6 miliar per tahun pada akhir 2020.

3. PT Shyang Yao Fung

Pada 28 April 2022, PT Shyang Yao Fung, mengumumkan penutupan pabrik yang berlokasi di Tangerang. Pabrik tersebut memproduksi sepatu dengan merek ternama seperti Adidas dan Nike.

Keputusan tersebut tertuang melalui surat bernomor SYF20-002 yang disampaikan kepada sejumlah serikat buruh. Dalam surat tersebut, PT Shyang Yao Fung menyatakan melakukan PHK terhadap 2.500 karyawan.

Dijelaskan, PHK dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama dilaksanakan PHK terhadap 1.800 karyawan. Kemudian, sisanya dilakukan pada PHK tahap kedua, yakni pada 20 Mei 2020.

PHK menjadi jalan yang ditempuh oleh PT Shyang Yao Fung karena perusahaan tersebut memulai bisnisnya dengan kapasitas yang lebih besar. Pengumuman PHK dari pabrik yang berlokasi di Tangerang ini pun sempat viral di media sosial.

4. Meta Platforms Inc

Pada 14 November 2022, Meta Platform Inc, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan Whatsaap, mengumumkan akan memberhentikan 13 persen tenaga kerjanya, atau lebih dari 11.000 karyawan. 

Pengumuman tersebut menjadi salah satu PHK terbesar di perusahaan teknologi sepanjang 2022, dan menjadi yang pertama kali selama 18 tahun berdirinya Meta. 

Dalam pengumuman kepada karyawan, CEO Meta, mark Zuckerberg, mengatakan PHK dilakukan karena perusahaan  berjuang melawan biaya yang melonjak dan pasar periklanan yang lemah.

5. Twitter

Sejak diakuisisi oleh Elon Musk, sekitar 3.700 karyawan terkena PHK pada November 2022. Musk mengatakan PHK tersebut sebagai upaya meningkatkan perusahaan setelah mengambil pembiayaan utang yang signifikan untuk mendanai akuisisi sebesar 44 miliar dolar AS. 

Karyawan Twitter yang terkena PHK mendapat email dari manajemen perusahaan. Selain itu, Twitter mengatakan kantornya akan ditutup sementara. Lalu semua akses masuk akan ditangguhkan untuk membantu memastikan keamanan setiap karyawan, sistem, hingga data pelanggan. 

Musk memulai masa jabatannya di Twitter dengan memecat CEO Parag Agrawal serta dua eksekutif lainnya. Saat ini, Twitter dituntut oleh para karyawannya yang di-PHK atas dasar pemecatan mendadak tanpa adanya pemberitahuan 60 hari lebih awal.

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network