JAKARTA, iNewsSerpong.id - Intel atau intelijen menjadi tugas negara yang sangat berat. Ibarat misi berhasil tak dipuji, misi tak berhasil dicaci-maki, matipun tak ada yang mengakui, begitulah intel.
Intel mempuyai tugas utama mengumpulkan informasi dari sumber resmi atau sumber tak resmi. Informasi itu lalu dianalisa sedemikian rupa sehingga dapar simpulkan.
Kesimpulan inilah diberikan kepada petinggi-petinggi negara dalam mengambil kepuutusan.
Namun untuk menghimpun informasi seorang intel harus mampu berbaur dengan masyarakat biasa.
Petugas intelijen yang sudah mengikuti pendidikan intelijen pasti tahu bahwa salah satu pelajaran dasar sebagai seorang petugas intelijen adalah cover (kedok) untuk penyamaran.
Petugas intelijen harus menyamar agar tidak dicurigai dan bisa diterima oleh target operasi. Salah satu cover yang paling mendukung tugas intelijen adalah seolah-olah menjadi wartawan.
Prinsip kerja wartawan sangat mirip dengan petugas intelijen, yakni sama-sama mencari data dan informasi. Bedanya adalah intelijen mencari informasi secara tertutup, wartawan mencari informasi secara terbuka.
Dikutip Wikipedia, kebanyakan mereka berkamuflase lebih hebat sehingga sangat sulit dan bahkan tak terlihat ketika berbaur dengan masyarakat sipil atau berbaur dengan pihak musuh.
Ini disebabkan karena mereka memegang prinsip 1000 cover, artinya personel intelijen tersebut memiliki 1000 kartu identitas atau id yang mana id-id tersebut menutupi identitas asli personel intelijen tersebut.
Beban berat dan tugas berat selalu di pundak mereka. Ibarat misi berhasil tak dipuji, misi tak berhasil dicaci-maki, matipun tak ada yang mengakui.
Kekuatan suatu negara tidak hanya terletak pada kekuatan armada perangnya, namun Intelijen adalah suatu titik inti dari keberhasilan suatu kekuatan pokok suatu negara.
Kadang intelijen dipandang sebelah mata oleh suatu kaum paradigmatis tertentu, justru dengan intelijen inilah suatu sistem akan tetap utuh dan terjaga dari segi keamanan internal.
Terdapat beberapa prinsip yang digunakan petugas intelijen dalam menentukan cover (kedok) penyamaran:
1. Cover harus konsisten
Jika sudah menentukan akan menjadi apa ketika menyamar, sebaiknya konsisten agar orang yang melihatnya tidak merasa curiga.
2. Cover sebaiknya sesuatu yang benar-benar dijalani sehari- hari
Penyamaran yang paling mudah digunakan yaitu cover ini, dikarenakan cover yang satu ini sangat mudah dilakukan dan sudah dikenal oleh banyak orang, secara otomatis akan ada pembenaran dari banyak pihak bahwa cover tersebut memang benar.
3. Cover tidak hanya status tetapi juga aksi (cover action)
Jika petugas intelijen menggunakan cover sebagai guru tentu saja harus mengajar. Jika tidak menjalankan aksinya ketika sudah memiliki status akan dianggap aneh dan dicurigai.
4. Cover harus dilengkapi dengan dokumen jika memang cover tersebut formal
Misal, cover menjadi wartawan tentu saja harus dilengkapi dengan kartu pers dan bukti tulisan yang sudah pernah dimuat di media.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait