Inilah Negara yang Punya Masalah Pernikahan Akut, Berakibat Kepadatan Penduduk

Syarifudin
Pasangan pengantin baru menghadiri upacara pernikahan massal di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, pada 30 April 2016. Foto/REUTERS

Song menambahkan, berkurangnya kontak langsung selama pandemi Covid-19 dan mahalnya biaya membesarkan anak juga menjadi salah satu faktor utamanya.

Pakar mengatakan penurunan angka pernikahan akan berkontribusi pada penurunan angka kelahiran di China.

Sekitar 10,6 juta bayi lahir di China tahun lalu, jumlah terendah sejak 1961, menurut majalah Sixth Tone.

Setelah beberapa dekade pembatasan jumlah anak per keluarga, pihak berwenang sekarang mendorong pasangan memiliki lebih banyak bayi dalam menghadapi populasi yang menua di China dan rasio ketidakseimbangan gender yang tinggi.

Beijing mengakhiri kebijakan satu anak pada 2015, sehingga memungkinkan pasangan memiliki dua anak.

Sejak tahun lalu, mereka diizinkan memiliki hingga tiga anak. Presiden Xi Jinping berjanji pada Oktober untuk mengungkap serangkaian kebijakan "proaktif" untuk meningkatkan angka kelahiran dan mengatasi penuaan.

(*)



Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.

Artikel Terkait

BERITA POPULER +
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network