JAKARTA, iNewsSerpong.id - Jelang akhir 2021, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Posisi pertama masih ditempati oleh Hartono bersaudara, pemilik perusahaan rokok Djarum dan pemilik PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Secara garis besar, total kekayaan mereka berdua mencapai USD42,6 miliar atau setara dengan Rp608,68 triliun (Kurs Rp14.288/USD).
Pada posisi kedua ada Widjaja family dengan kekayaan tercatat sebesar USD9,7 miliar atau senilai dengan Rp138,59 triliun. Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019 pada usia 98 tahun.
Datang sebagai imigran China ke Indonesia, Eka Tjipta Widjaja mulai menjual biskuit saat remaja. Kemudian ia melebarkan sayap bisnisnya di bidang real estat dan sukses dengan bendera Sinar Mas Group, yang merupakan salah satu konglomerat pada masa Orde Baru.
Saat ini Sinar Mas memiliki banyak lini bisnis, mulai dari bidang kertas, real estat, jasa keuangan, kesehatan, agribisnis dan telekomunikasi. Empat putra tertua Widjaja mengawasi kekaisaran yang ia bangun, sementara yang lain telah membangun bisnis mereka sendiri.
Pada posisi ketiga ada Anthoni Salim dengan kekayaan USD8,5 miliar setara Rp121,45 triliun. Ia memimpin Salim Group, dengan beragan investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi hingga energi.
Salim adalah CEO Indofood dengan pendapatan sebesar USD5,8 miliar yang merupakan salah satu pembuat mie instan terbesar di dunia. Ia juga memiliki saham di perusahaan investasi Yang terdaftar di Hong Kong First Pacific dengan aset USD27 miliar di enam negara.
Anthoni adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari almarhum Liem Sioe Liong, seorang taipan yang selama beberapa dekade sangat dekat dengan Presiden Soeharto.
Pada tahun 1998, tepat setelah Suharto jatuh dari kekuasaan, Salims kehilangan Bank Central Asia (BCA). Keluarga Hartono, yang sekarang menjadi keluarga terkaya, menguasainya bertahun-tahun kemudian.
Orang terkaya keempat di Indonesia ditempati oleh Sri Prakash Lohia, pendiri dan ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation sendiri merupakan perusahaan petrokimia dan tekstil.
Lohia lahir dan besar di India, tetapi menghabiskan sebagian besar masa hidup profesionalnya di Indonesia sejak tahun 1974. Pada tahun 2013, Forbes menempatkannya sebagai orang terkaya ke-6 di Indonesia dengan kekayaan bersih USD3 miliar. Kini nilai kekayaannya meningkat menjadi USD6,2 miliar.
Lalu ada Prajogo Pangestu di posisi kelima dengan kekayaan USD6,1 miliar. Ia merupakan seorang Taipan Per-kayu-an terbesar di Indonesia sebelum Krisis Ekonomi 1997 di peringkat nomor 5 orang terkaya RI.
Bisnisnya berawal di akhir 70-an di Djajanti Timber Group dan membentuk Barito Pacific. Menurut laporan, pernah mendapatkan konsesi hutan sebanyak 6 juta hektar lebih.
Operasi pemotongan kayunya sekarang jauh lebih kecil dari sebelumnya, tetapi kekayaannya masih tertimbun di Tri Polyta Indonesia Tbk, produsen 'polypropylene' terbesar di Indonesia. Kongsi dengan Kartini Muljadi.
Perusahaannya Barito Pacific Timber go public pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah mengurangi bisnis kayunya pada tahun 2007.
Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di negara ini. Thaioil mengakuisisi 15% saham Chandra Asri pada Juli 2021. Mereka akan mulai mengembangkan situs petrokimia kedua pada tahun 2022.
Berikut Daftar 50 orang kaya Indonesia :
1. R Budi & Michael Hartono - Kekayaan USD42,6 miliar setara Rp608,68 Triliun (Kurs Rp14.288/USD)
2. Widjaja family - USD9,7 miliar
3. Anthoni Salim - USD8,5 miliar
4. Sri Prakash Lohia - USD6,2 miliar
5. Prajogo Pangestu - USD6,1 miliar
6. Chairul Tanjung - USD5,5 miliar
7. Susilo Wonowidjojo - USD4,8 miliar
8. Boenjamin Setiawan - USD4,2 miliar
9. Jogi Hendra Atmadja - USD4,1 miliar
10.Bachtiar Karim - USD3,5 miliar
-----------------------------------
11. Wijono & Hermanto Tanoko - USD3,3 miliar
12. Jerry Ng - USD3,2 miliar
13. Eddy Kusnadi Sariaatmadja - USD2,9 miliar
14. Martua Sitorus - USD2,85 miliar
15. Theodore Rachmat - USD2,84 miliar
16. Tahir - USD2,8 miliar
17. Garibaldi Thohir - USD2,6 miliar
18. Low Tuck Kwong - USD2,55 miliar
19. Otto Toto Sugiri - USD2,5 miliar
20. Peter Sondakh - USD2,15 miliar
----------------------------------
21. Sukanto Tanoto - USD2,1 miliar
22. Djoko Susanto - USD1,9 miliar
23. Mochtar Riady - USD1,85 miliar
24. Ciliandra Fangiono - USD1,83 miliar
25. Putera Sampoerna - USD1,8 miliar
26. Ciputra family - USD1,65 miliar
27. Kiki Barki - USD1,6 miliar
28. Irwan Hidayat - USD1,58 miliar
29. Edwin Soeryadjaya - USD1,51 miliar
30. Marina Budiman - USD1,5 miliar
---------------------------------------
31. Kuncoro Wibowo - USD1,48 miliar
32. John Kusuma - USD1,4 miliar
33. Murdaya Poo - USD1,26 miliar
34. Husain Djojonegoro - USD1,25 miliar
35. Husodo Angkosubroto - USD1,22 miliar
36. Winarko Sulistyo - USD1,2 miliar
37. Han Arming Hanafia - USD1,19 miliar
38. Alexander Tedja - USD1,15 miliar
39. Eddy Katuari - USD1,1 miliar
40. Hary Tanoesoedibjo - USD1,02 miliar
---------------------------------------
41. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono - USD1 miliar
42. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto - USD995 juta
43. Hamami family - USD985 juta
44. Arini Subianto - USD975 juta
45. Susanto Suwarto - USD925 juta
46. Sabana Prawirawidjaja - USD900 juta
47. Sjamsul Nursalim - USD880 juta
48. Soegiarto Adikoesoemo - USD860 juta
49. Osbert Lyman - USD800 juta
50. Kartini Muljadi - USD695 juta
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait