JAKARTA, iNewsSerpong.id - Sejarah hari valentine yang dirayakan pada 14 Februari setiap tahunnya ternyata diselimuti dengan kisah tragis yang memilukan. Valentine pertama kali datang dari kisah seorang pendeta Roma bernama Valentine.
Dilansir dari History, Minggu (12/2/2023) dia meninggal karena dipukuli dan berakhir dipancung pada 14 Februari 278 masehi. Kala itu, pendeta Valentine dieksekusi karena dianggap menentang kebijakan seorang kaisar bernama Claudius II.
Kaisar tersebut terkenal kejam dan jahat karena telah membuat Roma terlibat perang dan menyebabkan banyak korban. Claudius II kerap menggunakan kekuasaannya agar terlihat kuat dengan memerintahkan tentara-tentara untuk maju ke medan perang.
Sayangnya, banyak tentara yang enggan untuk turun ke medan perang karena takut berpisah dari istri dan anaknya. Hal tersebut memicu amarah Claudius II. Dia akhirnya memerintahkan agar semua penduduk Roma dilarang untuk tunangan bahkan menikah.
Namun, pendeta Valentine justru menentang perintah tersebut dan diam-diam menikahkan pasangan muda. Sayangnya, tindakan pendeta Valentine terbongkar oleh Cladius II. Dia lalu ditahan dan mendapat hukuman yakni pukulan hingga berakhir dipancung.
Cerita tragis ini yang menjadi sebuah peringatan atau perayaan yang dilakukan setiap tanggal 14 Februari. Sejarah dari hari valentine ini lantas berkembang hingga saat ini.
Bahkan, beredar sebuah legenda yang menyebutkan bahwa Valentine meninggalkan catatan bertulisan 'From Your Valentine', yakni sebuah perpisahan untuk putri penjaga penjara yang menjadi temannya.
Kisah ini pun semakin populer dan banyak menginspirasi. Valentine bahkan dinobatkan sebagai orang suci hingga disebut sebagai Santo Valentine.
Namun, ada versi lain mengapa hari valentine dirayakan tiap 14 Februari. Sejarah lainnya mengatakan bahwa valentine ada karena bermula dari sebuah Festival Lupercalia. Festival ini merupakan suatu tradisi asal Romawi kuno yang berbau seks guna menghormati Dewa Kesuburan.
Namun sayangnya, pada Festival Lupercalia tersebut tidak ada sama sekali cinta dan kasih di dalamnya. Sehingga, dicari cara bagaimana supaya tradisi tersebut menjadi lebih baik dari sekedar melakukan seks.
Sehingga pada 15 Februari diadakan Festival Lupercalia, dan sehari sebelumnya, yaitu 14 Februari diperingati sebagai hari valentine yang penuh kasih sayang.
Dalam kisah yang lain diceritakan bahwa pada abad pertengahan, masyarakat Prancis dan Inggris meyakini jika 14 Februari sebagai musim kawin para burung. Sehingga muncul gagasan di hari tersebut harus menjadi hari yang penuh dengan romantisme. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait