JAKARTA, iNewsSerpong.id - Keputusan Beta Nurry Damayanti berhenti dari pekerjaan dengan gaji besar telah membawanya menjadi pebisnis yang sukses.
Mantan pegawai asuransi terkemuka di Jakarta memilih meninggalkan pekerjaan mapannya demi keluarga yang ia cintai. Beta Nurry Damayanti mengaku memiliki jam kerja yang sibuk.
"Awalnya saya karyawan, sering keliling Indonesia, kantornya di Jakarta. Saya sampai pegang 220 kantor, lumayan saat itu gaji sampai Rp50 juta. Itu yang bikin saya gak bisa pulang ke rumah," katanya.
Pada tahun 2017, Beta bercerita, bahwa sang ayah saat itu datang mengampirinya dan ingin tinggal di Jakarta, menemani sang anak. Beta merasa dilema saat itu lantaran dirinya hidup di apartemen dengan fase kerja yang padat dan cepat.
"Bapak saya datang ke Jakarta, dia bilang 'Beta, saya mau tinggal sama kamu di Jakarta'. Itu yang saya bingung, kan kasihan kalau di sana. Akhirnya saya bilang, 'Pak saya aja yang resign', saya putuskan pulang ke Kediri," tutur Beta menceritakan masa lalunya.
Keputusan itu membuatnya bingung. Pulan ke Kediri tidak tahu harus bekerja apa saat tanggungan utang cicilan rumah dan mobil yang masih menumpuk.
Tak gentar, Beta meyakini untuk tidak kembali ke perusahaannya dan membuka peluang kerja sama bisnis. Di sanalah dia bertemu sang suami.
Seiring waktu berjalan, dengan modal dari sisa uang yang tersisa, Beta membuka usaha laundry di garasi rumah. "Laku tidak laku, saya coba dulu. Mau di tempat mana pun rezeki bakal datang dengan sendirinya," tegasnya.
Di awal memulai rintisan bisnis cucian miliknya masih sepi pengunjung. "Begitu buka, seminggu tidak ada yang laundry," ucap Beta sambil tertawa menceritakan awal pembukaan bisnisnya.
Beta tak kenal kata menyerah tidak ada dalam kamus kehidupannya saat itu. "Saya bersihkan, saya tunggu kok gak ada yang datang, sempat down saya, memang ternyata gak semudah itu buka usaha," ujarnya.
Menunggu sejak pagi bersama asisten, Beta meyakini bahwa akan ada pelanggan pertama yang datang ke laundry barunya.
"Pagi saya tungguin gak ada yang datang, siang saya tungguin masih sama, sampai sore mau saya tutup, eh kok ada 1 orang yang datang. Saya kaget, sudah seperti malaikat orang itu," tuturnya.
Singkat cerita, lambat laun pelanggan terus berdatangan ke tempatnya. Penghasilan bisnisnya mengalami peningkatan. "Kan naik dari 2,5 juta, 4 juta, 5 juta, hingga 10 juta. Saya pikir kalau saya pengen uang 50 juta, maka saya harus punya 5 outlet laundry." ucapnya.
Beta menekankan kunci sukses usahanya adalah sedekah, mengingat peran Tuhan bagi Beta tidak ternilai harganya. "Saya punya target 50 juta saya harus dapat, meski saya saat itu tidak ada uang, eh ternyata kok ada saja rezeki itu," ujarnya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, dirinya ditawari seorang investor dari Belanda yang mau berinvestasi di gerai laundrynya. Beta memutuskan untuk menjadikan laundry miliknya sebagai bisnis waralaba/franchise.
Kini dirinya telah mengelola 45 gerai laundry yang tersebar di beberapa kota dan provinsi mulai dari Jawa Timur, Bali, hingga Yogjakarta.
"Hidup itu belajar, harusnya kita bisa lebih baik dari hari-hari sebelumnya, apa yang kita kerjakan hari ini, panennya tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat," tandas Beta. (*)
Dapat investor dari Belanda yang mau berinvestasi. (Foto : Ist)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 03 Oktober 2021 - 12:27 WIB oleh Dinar Fitra Maghiszha dengan judul "Buka Usaha Cucian, Perempuan Ini Tinggalkan Gaji Rp50 Juta".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait