Sementara itu, Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie mengatakan, pihaknya optimistis dengan bisnis properti 2023. Menurutnya, rumah tapak diminati karena untuk tempat tinggal.
"Pembangunan rumah tapak subsidi masih terfokus di kota-kota metropolitan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Pembangunan rumah subsidi sesuai target, sebanyak 200 ribu unit pertahun," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia memperkirakan, akan ada kenaikan harga rumah subsidi tahun ini. Meski demikian, pihaknya optimis, rumah subsidi akan laris, karena kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal sangat tinggi.
Hal senada diungkapkan Ferry Salanto, Head of Research Colliers Indonesia. Menurutnya, daya beli masyarakat terhadap rumah subsidi atau rumah tapak pada 2023 ini sangat baik.
"Inflasi di Indonesia masih terkendali, bahkan cenderung turun. Saat ini rumah tapak aset yang paling aman. Saat yang paling tepat bagi pembeli untuk aset tanah, kantor dan apartemen," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 25 Februari 2023 - 16:19 WIB oleh Hasan Kurniawan dengan judul "Ada di Banten, Kawasan Properti Ini Berkembang Jadi Kota Mandiri | Halaman Lengkap".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait