JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kanker servik termasuk salah satu penyakit berbahaya yang banyak menyebabkan kematian pada perempuan. Penyakit ini tumbuh pada sel-sel di leher rahim atau serviks.
Kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan kedua setelah kanker payudara, dari total kasus kanker tertinggi pada wanita di Indonesia. Dan, termasuk penyakit yang mengakibatkan pengeluaran besar karena tingginya biaya pengobatan.
Di Indonesia, pada 2020 terdapat 36.633 kasus kanker serviks dengan angka kematian yang terus meningkat. Tidak hanya membebani keluarga, penyakit ini juga membebani negara.
Sebab, penyakit kritis ini memakan 25 persen total biaya klaim kesehatan JKN-KIS dan kanker menempati urutan kedua dari biaya terbesar dari penyakit yang terhitung sebagai katastropik.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Rumah Sakit Siloam Hospitals Lippo Village, dr.Julita D.L. Nainggolan, SpOG, mengatakan, kanker serviks sering juga disebut sebagai silent killer di mana penyakit ini umumnya tidak menimbulkan gejala di stadium awal.
"Oleh karena itu, pemeriksanaan pap smear berperan sangat penting untuk deteksi dini agar dapat dilakukan penanganan secara optimal,” kata dr Julita melalui keterangannya dikutip Rabu (8/3/2023).
Perlu diketahui, pap smear merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan serviks atau leher rahim guna memeriksa kondisi sel-sel serviks di laboratorium. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mendeteksi ada tidaknya kelainan pada sel atau jaringan di serviks yang mengarah ke kanker serviks.
Pap smear dianjurkan dilakukan secara berkala, yaitu setiap 3 - 5 tahun. Tergantung pada riwayat penyakit dan usia. Pap smear biasanya sudah bisa dilakukan sejak usia 21 tahun.
Pemeriksaan pap smear tanpa biaya
Dalam rangkaian perayaan Hari Wanita Internasional yang jatuh pada 8 Maret 2023, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bekerja sama dengan Siloam Hospitals Lippo Village mengajak keluarga pra-sejahtera di Desa Maju Prudential di Kampung Buaran, Kecamatan Mauk, Tangerang, Banten, mendeteksi dini penyakit kritis melalui kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan Pap smear tanpa biaya.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan, ibu merupakan salah satu pilar utama yang menopang keluarga, termasuk mengatur pengeluaran rumah tangga, sehingga layanan pap smear tanpa biaya ini menjadi hadiah spesial dalam rangka Hari Wanita Internasional bagi ibu-ibu di Desa Maju Prudential.
"Layanan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah penyebaran kanker serviks untuk membantu keluarga merangkai masa depan yang lebih cerah, mengobati sejak dini sebelum penyakit semakin buruk, sekaligus membantu pemerintah menekan angka kanker serviks di Indonesia,” katanya.
Karin melanjutkan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen dalam bidang Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST), untuk mendukung keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat sejalan dengan visi perusahaan untuk mewujudkan masyarakat lebih sehat, lebih sejahtera. Sehingga, mereka bisa yakin melangkah ke masa depan dan mendapatkan yang terbaik dalam kehidupan.
"Acara ini sekaligus mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan dengan melakukan pencegahan serta deteksi dini. Prudential juga memiliki produk yang memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis yang kian diminati oleh masyarakat,” ujarnya.
Indrijati Rahayoeningtyas, Chief HR Community Investment, Risk & Compliance Officer Prudential Syariah mengatakan, Desa Maju Prudential merupakan bagian dari pilar Community Investment Prudential yang kami berdayakan sejak 2 tahun lalu melalui pembangunan fasilitas layak tinggal untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat di sini.
Desa Maju Prudential, lanjutnya, telah hadir dari 2020 hingga sekarang. Sebanyak 83 rumah warga prasejahtera, tiga sarana air bersih, 30 toilet pribadi telah dibangun. Kami juga merenovasi tiga sekolah, mengadakan pelatihan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) supaya mereka memiliki hidup yang bersih dan sehat.
"Agar lingkungan sekitar rumah tetap bersih dan sehat, kami membuat program pelatihan konstruksi renovasi dan pemeliharaan rumah sehat. Tak hanya itu, kami juga memberikan edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat setempat seperti pelatihan literasi keuangan bagi anak-anak dan komunitas ibu-ibu di Mauk, penyuluhan dan konsultasi kesehatan gratis,” tuturnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait