TANGERANG, iNewsSerpong.id - Buntut Satpol PP Kota Tangerang membanting atau smack down seorang pedagang di Pasar Anyar Tangerang membuat Polres Metro Tangerang Kota mengusut aksi represif tersebut. Atas kejadian itu, polisi bakal melakukan pengecekan.
Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing mengatakan pihaknya memang belum mendapatkan laporan soal kejadian tersebut. Sebab, korban pun belum membuat laporan.
"Tapi masih kita cek lagi untuk kejadiannya," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Kamis, (4/5/2023).
Dia mengatakan apabila bukti-bukti lengkap, tentunya kasus tersebut dapat memprosesnya.
Kasatpol PP Kota Tangerang, Wawan Fauzi menyatakan bahwa sudah tidak ada masalah lagi dengan kejadian pembantingan tersebut.
"Orang udah nggak ada masalah sih. Itu kejadian sudah lama. Abis lebaran tanggal 25 (April 2023) itu kejadiannya, kan, kita masuk tanggal 26 (April 2023). Kalau kita mah udah nggak ada masalah sama pedagang Pasar," katanya kepada wartawan.
Dia pun mengklaim kalau penertiban Pasar Anyar itu berjalan kondusif. Menurutnya, masalah senggol-menyenggol saat operasi penertiban sudah biasa.
"Penertiban sangat-sangat kondusif. Biasa di lapangan anak laki mah, senggol-senggol dikit mah," katanya.
Sementara, Wakil Walikota Tangerang, H Sachrudin mengatakan anggota Satpol PP terduga pelaku pembantingan itu saat ini sedang diperiksa.
Kata dia ada satu orang Anggota Satpol PP yang diperiksa dan dimintai keterangan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang terkait tindakan represifnya.
"Saat ini yang bersangkutan sedang diperiksa, dan masih menunggu hasil dari pemeriksaan tersebut untuk tindakan selanjutnya," ucapnya.
Sachrudin pun menegaskan jika Satpol PP menggunakan tindak kekerasan dalam menjalankan tugas sebagai penegak peraturan daerah tidak bisa dibenarkan.
"Instruksi Wali Kota sudah jelas bahwa harus berdasarkan SOP dan juga harus humanis," tegasnya.
Orang nomor dua di Kota Tangerang ini pun menjelaskan terkait dengan penertiban tersebut adalah untuk menata dan meningkatkan daya kawasan Pasar Anyar. Hal ini juga bertujuan untuk mengembalikan fungsi jalan yang selama ini digunakan berdagang.
"Pemerintah Kota Tangerang memang akan melakukan revitalisasi yang mendapatkan kunciran anggaran dari pusat," katanya.
"Oleh karenanya kita melakukan penertiban-penertiban termasuk jalan-jalan akses ke Pasar Anyar agar hak pengguna jalan harus kita kembalikan fungsinya. Karena banyak badan jalan yang dipakai pedagang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, beredar video pasukan Satpol PP bertindak anarkis bahkan sampai melakukan aksi kekerasan terhadap sejumlah pedagang saat melakukan penertiban. Diketahui, peristiwa itu terjadi pasar Anyar Kota Tangerang.
Dalam video 1 menit 34 detik yang diperoleh MNC Portal Indonesia, Rabu, (3/5/2023) terlihat kerusuhan antara Satpol PP dengan pedagang. Nampak suasana di lokasi memanas, terdengar teriak-teriakan.
Tak hanya rusuh, Satpol PP juga nampak membanting seorang pedagang. Sementara, pedagang tersebut tak melakukan perlawanan saat dibanting.
Salah satu pedagang berinisial A mengatakan peristiwa itu dilatarbelakangi Satpol PP yang hendak menertibkan barang-barang pada pedagang.
"Pedangan bukan menolak (ditertibkan), kalo ditertibkan ya tertibkan aja kan gitu, yang bikin kesel ya meja diangkut," ujarnya saat ditemui MNC Portal Indonesia di lokasi, Rabu, (3/5/2023).
Saat itu kata A pada pedangan hanya mencoba mempertahankan barang-barang yang hendak diangkut oleh Satpol PP. Namun, bukannya humanis Satpol PP malah bertindak anarkis.
"Seharusnya kan diturunkan (barang-barang pedagang yang diangkut Satpol PP) ini enggak. Kita coba pertahankan barang. Makannya emosi Satpol PP," ucapnya.
A mengatakan banyak pedagang menjadi korban. Seperti temannya yang dibanting. "Teman saya itu yang dibanting," katanya.
Bahkan, A mengaku menjadi korban dari kerusuhan tersebut. Kata A saat itu dia hendak meredam kerusuhan. Namun yang terjadi dirinya malah dipukul dari belakang oleh Satpol PP. "Saya mau misahin. Malah kena tonjok dari belakang," ungkapnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait