JAKARTA, iNewsSerpong.id - Mungkin banyak yang bertanya mengapa Firaun Raja Mesir mengaku dan menganggap dirinya Tuhan. Ternyata penyebabnya bukan karena hartanya yang berlimpah, bukan pula karena banyaknya tentara dan pengikutnya.
Firaun memang dikenal sebagai raja yang zalim dan menjadi simbol dari kesombongan dan kedurhakaan anak manusia. Lalu apa yang menyebabkan Firaun mengaku Tuhan?
Dai lulusan Al-Azhar Mesir, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq dalam kajiannya menerangkan bahwa nama asli Firaun di zaman Nabi Musa adalah Walid bin Mus'ab bin Ma'an. [Al Bidayah ila Bulugh an-Nihayah (10/6434)]
Para ulama mengatakan, Firaun itu bukan nama orang, tetapi nama gelar untuk raja Mesir kala itu. Imam Syaukani rahimahullah: "Ini adalah nama gelar yang diberikan kepada raja dari raja-raja bangsa yang berpostur besar (wilayah Afrika). Seperti halnya raja Persia disebut Kisra, raja Romawi disebut Kaisar. Dan raja Habasyah disebut Najasyi." [Fath al-Qadir (1/98)]
Sebagian ahli sejarah mengaitkan Firaun ini dengan Ramses II karena ada beberapa ciri dan bukti dari muminya ditemukannya fosil hewan laut di tubuhnya. Sosok Firaun yang satu ini dikenal sebagai raja yang berani mengaku dirinya sebagai Tuhan.
Tentu timbul tanda tanya kenapa bisa sekurang ajar itu. Jika alasannya kekayaan, tentu banyak raja lain yang jauh lebih kaya dari dia. Kalau sebabnya luas dan kuatnya kerajaan, sudah pasti banyak penguasa yang kerajaan dan bala tentaranya lebih kuat dari Fir'aun.
Ternyata sebabnya sebagaimana dijelaskan oleh sebagian ulama adalah karena Firaun ini memiliki sesuatu yang tidak lazim dimiliki oleh penguasa lainnya apalagi orang biasa. Yakni ia diberi karunia oleh Allah Ta'ala atau diberi istidraj thulul 'afiyah (hidup sekian lama tanpa pernah merasakan kondisi sakit).
Hidup 400 Tahun Tak Pernah Sakit
Firaun hidup selama kurun waktu sekitar 400 tahun. Keterangan ini banyak disebutkan dalam berbagai kitab tafsir dan lainnya. Di antaranya Tafsir Muqatil (3/336) menyebutkan:
وملك فرعون أربعمائة سنة وستة وأربعين سنة
Artinya: "Firaun hidup selama 446 tahun."
Dalam Tafsir Mujahid hal 522, Tafsir Thabari (2/43) dan Tafsir Ibnu Hatim (5/1555) disebutkan, Firaun menjadi raja mereka selama 400 tahun.
Firaun selama masa hidupnya yang begitu panjang selalu segar bugar tanpa pernah sakit meski sekadar pening atau masuk angin. Fisiknya selalu fit dan tidak pernah tertimpa keletihan.
Andai semalam saja Firaun pernah mengalami pusing atau panas, ia akan disibukkan untuk mengurusi dirinya sehingga tidak akan berpikir untuk mendakwakan dirinya sebagai Tuhan.
Imam Al-Ghazali rahimahullah mengemukakan:
إنما قال فرعون أنا ربكم الأعلى لطول العافية لأنه لبث أربعمائة سنة لم يصدع له رأس ولم يحم له جسم ولم يضرب عليه عرق فادعى الربوبية لعنه الله ولو أخذته الشقيقة يوما لشغلته عن الفضول فضلا
Artinya: "Sesungguhnya yang menyebabkan Firaun sampai berani mengatakan 'Aku adalah Tuhan kalian yang Maha tinggi' hal ini disebabkan karena ia mengalami masa sehat dalam hidupnya yang begitu lama. Dia hidup 400 tahun dan tidak pernah merasakan meski sekedar kepalanya pusing, badannya meriang, dan bahkan tidak merasakan lelah. Karena itulah dia kemudian berani mengaku sebagai Tuhan, semoga Allah melaknatnya. Seandainya saja, Firaun merasakan sakit sedikit meski sehari saja, niscaya itu sudah cukup membuat ia merasa tidak punya apa-apa (sehingga tidak berani mengaku menjadi Tuhan)." [Ihya Ulumuddin (4/289) dan Quth al-Qulub (2/38)]
Itulah sekelumit kisah Firaun dan penyebab dirinya mengaku sebagai Tuhan. Semoga kisah ini menjadi ibrah bagi kita.
Wallahu A'lam
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait