ByteDance akhirnya meluncurkan aplikasi berita Toutiao pada Agustus 2012 dan berhasil menarik lebih dari 13 juta pengguna harian hanya dalam waktu 2 tahun. Zhang mengaku ingin membuat platform berita yang diberdayakan oleh kecerdasan buatan, berbeda dari mesin pencari Baidu di China."Kami mendorong informasi, bukan dengan pertanyaan, melainkan dengan rekomendasi berita. Yang paling penting adalah kami bukan bisnis berita. Kami lebih seperti bisnis pencarian atau platform media sosial," tuturnya.
"Kami melakukan pekerjaan yang sangat inovatif. Kami bukan peniru perusahaan AS, baik dalam produk maupun teknologi," imbuh Zhang.
Setelah berhasil dengan Toutiao, ByteDance meluncurkan aplikasi berbagi video, Tiktok (Douyin di China) pada September 2015. Produk ini menjadi populer di seluruh dunia yang didominasi oleh Gen Z dan milenial serta menjadi makin populer pada tahun-tahun berikutnya.
Kemudian ByteDance membeli Musical.ly, layanan media sosial China setahun kemudian seharga 800 juta dolar AS dan mengintegrasikannya ke TikTok. Perusahaan juga memeiliki beberapa aplikasi jejaring sosial yang beroperasi di China.
TikTok telah muncul sebagai aplikasi iOS nongame Nomor 1 di AS berdasarkan laporan Business Insider pada September 2021. Aplikasi ini adalah salah satu jejaring sosial paling populer di kalangan remaja Amerika dan telah diunduh lebih dari 1 miliar kali.
Zhang terus melakukan berbagai pengembangan di Tiktok. Salah satunya dengan terjun menjadi pembuat konten di platform tersebut dan mengarahkan karyawannya melakukan hal yang sama.
“Mereka mendapatkan hukuman push-up bila tidak berhasil mendapatkan sejumlah like,” ucap Zhang.
Langkah ini membantunya memahami cara menyempurnakan aplikasi berdasarkan pengalamannya dan karyawannya dengan Tiktok.
“Saya berharap Tiktok bisa terus berkembang di luar negeri, dan ByteDance melampaui Google suatu hari nanti,” kata dia.
Mengutip Forbes, Zhang mengundurkan diri sebagai Ketua ByteDance pada November 2021 setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada Mei pada tahun yang sama. Zhang memiliki 20 persen saham ByteDance, yang valuasinya terus turun akhir-akhir ini di tengah larangan TikTok di AS.
Konglomerat berusia 40 tahun ini masuk dalam daftar Orang Terkaya di China peringkat 2 pada 2022 lalu versi Forbes. Sementara dia berada di peringkat 26 daftar miliarder dunia 2023. Adapun kekayaan Zhang saat ini diperkirakan sebesar 45 miliar dolar AS atau Rp672 triliun. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait