JAKARTA, iNewsSerpong.id - Keutamaan menghafal Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 termasuk di antara amalan yang dianjurkan. Apalagi Hadis-hadis keutamaan Surat Al-Kahfi telah disepakati kesahihannya oleh para ulama.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi di hari Jumat, ia akan diterangi dengan cahaya di antara dua Jumat." (HR Al-Hakim 3392, Al-Baihaqi 5996)
Keutamaan menghafal Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 atau sepuluh ayat terakhirnya merupakan tameng atau pelindung bagi pembacanya dari fitnah Dajjal. Untuk diketahui, fitnah Dajjal merupakan fitnah atau ujian paling berat di akhir zaman. Tidak semua orang bisa selamat dari tipu dayanya.
Jika kita mentadaburi kandungan 10 ayat pertama Surat Al-Kahfi terdapat hal-hal menakjubkan dan tanda kekuasaan Allah. Selain kisah pemuda beriman yang tinggal di dalam gua, terdapat pesan Tauhid dan peringatan Allah kepada orang yang berkata "Allah mengambil seorang anak."
Berikut keutamaan menghafal Surat Al-Kahfi Ayat 1-10 diterangkan dalam Hadis dari Abu Darda' radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ
Artinya: "Siapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari Dajjal." (HR Muslim 809)
Redaksi lain disebutkan: "Dari akhir Surat Al-Kahfi." (HR Muslim 809)
Kemudian, diriwayatkan Imam Ahmad dari Sahl ibnu Muaz ibn Anas Al-Juhani, dari ayahnya, Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang membaca permulaan Surat Al-Kahfi dan akhirnya, maka Surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya dari telapak kaki hingga kepalanya. Dan barang siapa yang membacanya secara keseluruhan, maka Surat Al-Kahfi menjadi cahaya baginya antara langit dan bumi."
Adapun kandungan Surat Al-Kahfi yang terdiri 110 ayat menceritakan kisah tujuh pemuda penghuni gua (Ashabul Kahfi) dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi. Kemudian, kisah pemilik kebun (Ayat 32-44) atau ujian harta. Terdapat juga kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihissalam (Ayat 60-82) atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj (ayat 83-98).
(*)
Editor : Syahrir Rasyid