JAKARTA,iNewsSerpong.id – Calon emiten yang bergerak di sektor kendaraan listrik, entitas Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menetapkan harga penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar Rp100 per saham.
Perseroan mulai memasuki masa penawaran umum hingga 15 Juni 2023 mendatang. Dalam IPO ini, perseroan menawarkan sebanyak 8,75 miliar saham atau mewakili sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga offering yang ditetapkan, calon emiten bus listrik Grup Bakrie ini berpotensi mengantongi dana sebesar Rp875 miliar.
Selain itu, perseroan juga mengadakan program alokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak 0,46% dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 40 juta saham. Serta mengadakan program opsi kepemilikan saham kepada manajemen atau management stock option program (MSOP) dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,31 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 2,91%.
Perihal penggunaan dana, perseroan akan menggunakan 40,29% dana hasil IPO untuk belanja modal atau capital expenditure (capex), antara lain untuk keperluan pengembangan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) segmen roda empat, pembangunan fasilitas baru produksi sepeda motor listrik, pembelian lahan serta untuk keperluan riset dan pengembangan prototipe KBLBB.
Selanjutnya, sebesar 11,69% dana hasil IPO akan diberikan kepada perusahaan anak, yaitu Bakrie Autoparts (BA) dalam bentuk penyertaan modal, yang akan digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha yang dapat mendukung kegiatan usaha perseroan.
BA dan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) akan bekerja sama untuk membangun aluminium die casting production line khususnya untuk memproduksi komponen KBLBB.
Lalu, sekitar 2,51% atau Rp21,46 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk pelunasan seluruh dan sebagian pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM), sebesar 1,40% atau Rp11,94 miliar akan digunakan untuk pelunasan seluruh pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana (AMS), dan 44,11% lainnya akan digunakan sebagai modal kerja.
Lebih lanjut, perseroan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode VKTR pada 19 Juni 2023 mendatang.
Sementara itu, VKTR menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.(*)
Editor : A.R Bacho
Artikel Terkait