Waduh, Sebuah Perusahaan Paksa Karyawan Perempuan Telanjang, Alasannya Cari yang Haid

Anton Suhartono
Ilustrasi karyawan perempuan di pabrik keju Kenya dipaksa telanjang hanya untuk mencari siapa yang sedang menstruasi (Foto: Reuters)

NAIROBI, iNewsSerpong.id - Sebuah perusahaan makanan di Kenya memaksa para karyawan perempuan telanjang hanya untuk mencari siapa yang sedang menstruasi. Pemicunya, ada karyawan yang datang bulan membuang pembalut di tempat tak semestinya. 

Perusahaan di wilayah Limuru tersebut lalu dilaporkan ke polisi yang berujung penangkapan tiga pegawai pabrik keju Brown's Food Company itu. Mereka didakwa melakukan perbuatan tidak senonoh.

Awalnya, manajer perusahaan mengumpulkan para pekerja perempuan untuk menanyakan siapa di antara mereka yang membuang pembalut bukan pada tempatnya. Namun tak seorang pun dari mereka yang mengaku. Setelah itu sang menajer meminta para karyawan untuk telanjang guna mengetahui siapa dari mereka yang menstruasi.

Brown's Food menyatakan, manajer perempuan itu diberhentikan sementara sampai menunggu hasil penyelidikan.

"Sebagai akibat dari insiden mengejutkan di perusahaan, kami melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, mengapa, serta bagaimana kami bisa berdamai dengan karyawan yang terkena dampak keputusan sepihak manajer yang berada di lokasi saat hari kejadian. Mereka langsung diskors," bunyi pernyataan Brown's Food Company, seperti dilaporkan Mirror.

Sementara itu kepolisian Limuru menyatakan, peristiwa pada Senin (3/7/2023) malam itu bukan insiden pertama di perusahaan yang sama.

"Kami menyimpulkan perbuatan merendahkan dan mempermalukan ini telah berlangsung lama. Saya memperingatkan para pimpinan mana pun bahwa keadilan akan segera ditegakkan untuk semua korban mereka," kata kepala kepolisian Limuru, Philip Mwania.

Kasus ini menjadi perbincangan nasional di Kenya. Seorang senator, Gloria Orwoba, turun tangan mengawal kasus ini. Orwoba dikenal sebagai aktivis yang memperjuangkan hak-hak perempuan, bahkan sampai kebablasan.

Pada Februari lalu, Orwoba diminta meninggalkan gedung parlemen setelah terlihat noda menstruasi di celananya. Dia sebenarnya sudah mengetahui noda itu sebelum tiba di gedung parlemen, namun sengaja tak mau mengganti celananya. Alasannya Orwoba bangga bisa melawan rasa malu saat menstruasi, sehingga memutuskan untuk terus tampil apa adanya.

(*)

Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network