Rembuk Stunting, Pemkot Tangsel Pasang Target 2023 Turun Jadi 8 Persen

Hambali
 Rembuk stunting digelar di Aula Blandongan Puspemkot Tangerang Selatan pada Rabu (26/07/23). Hadir Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie. Foto: Dok

TANGERANG SELATAN, iNewsSerpong.id - Rembuk stunting digelar di Aula Blandongan Puspemkot Tangerang Selatan pada Rabu (26/07/23). Pada kesempatan itu Pemerintah Kota Tangerang Selatan atau Pemkot Tangsel tetap berkomitmen untuk mengurangi angka stunting.

Sebelumnya, angka stunting berhasil turun secara signifikan dari 19,9% menjadi 9%, dan sekarang ditargetkan untuk turun lagi menjadi 8% pada tahun 2023.

"Tahun 2023 ini, kita menargetkan penurunan hingga 8%," kata dia.

Benyamin mengungkapkan bahwa penurunan angka stunting harus dilakukan melalui kerjasama dan tindakan yang jelas. Untuk itu, Pemerintah Kota Tangsel memiliki 8 aksi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.

"Aksi pertama berkaitan dengan identifikasi sebaran stunting, ketersediaan program, dan kendala dalam pelaksanaan integrasi intervensi. Aksi kedua adalah penyusunan rencana kegiatan untuk pelaksanaan integrasi intervensi," katanya.

Selanjutnya, aksi ketiga melibatkan rembuk stunting untuk menegaskan komitmen dalam pelaksanaan aksi penurunan stunting tersebut. Aksi keempat mencakup memberikan kepastian hukum kepada kelurahan terkait intervensi gizi terintegrasi.

"Tak hanya itu, aksi kelima melibatkan pembinaan kader dalam intervensi gizi terintegrasi di tingkat kelurahan. Aksi keenam adalah pengelolaan data stunting dan cakupan intervensi," kata Benyamin.

Setelah itu, aksi ketujuh dilakukan dengan melakukan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita serta publikasi angka stunting. Terakhir, dilakukan peninjauan kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan angka stunting selama satu tahun terakhir.

Benyamin menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan bukti bahwa upaya untuk menurunkan angka stunting dilakukan dengan cara yang jelas dan berkelanjutan.

"Dengan adanya rembuk stunting ini, semoga kita dapat mencapai target penurunan ini lagi," ujarnya.

Selain itu, kolaborasi dan sinergi dengan instansi yang berwenang juga menjadi faktor penting. Baik dari Forkopimda, hingga partisipasi aktif masyarakat.

"Kolaborasi ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi masalah yang tepat dan menemukan solusi yang efektif sehingga angka stunting dapat diturunkan. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan kualitas hidup generasi mendatang," tambahnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda), Eki Herdiana, menekankan pentingnya memperkuat dan mendeklarasikan komitmen Pemerintah Kota Tangsel dalam upaya penurunan stunting secara terpadu.

"Eki menyatakan, "Rembuk ini adalah langkah penting yang harus diambil oleh Pemkot. Dengan komitmen dan kerja keras kita bersama, Tangsel telah mengalami penurunan signifikan menjadi 9% ini. Pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan usaha kita semua, dan kita harus berbangga. Oleh karena itu, kita harus terus memperkuat komitmen ini."

Tak hanya itu, Eki juga menegaskan bahwa kolaborasi dan kerja sama ini akan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang terkait dengan penurunan angka stunting.

"Kita menetapkan RS Serpong Utara sebagai RS rujukan penanganan stunting. Kita terus mengoptimalkan sarana dan prasarana. Untuk kedepannya, diperlukan langkah antisipasi yang lebih keras. Kami yakin pada tahun 2023, angka stunting di Tangsel akan terus menurun," tutupnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network