JAKARTA, iNewsSerpong.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya mengungkap 55 pucuk senjata jaringan jual beli senjata api (senpi) ilegal yang melibatkan tiga anggota Polri. Pengungkapan tersebut dilakukan usai Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggandeng Puspom TNI AD.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan pihaknya mendapati puluhan senpi ilegal dari jaringan jual beli tersebut.
"Jadi total yang sudah kami ungkap Krimum Polda Metro Jaya termasuk berkolaborasi dengan Puspom AD beberapa waktu lalu sebelum ini, itu adalah saat ini kurang lebih 55 pucuk senjata api ilegal," kata Hengki dalam konferensi persnya, Jakarta, Jumat (18/8/2023).
Hengki menuturkan kolaborasi pihaknya dengan Puspom TNI AD dalam mengungkap jaringan jual beli senpi ilegal tersebut telah berlangsung sejak Juni 2023.
Menurutnya kolaborasi itu mampu mengugkap peredaran jual beli senpi ilegal dengan para tersangkanya serat pabrik modifikasinya.
"Kami sudah ungkap kemarin pabrik modifikatornya di Semarang ya, kita tangkap juga penerima-penerima senjata apinya, kemudian kita dapatkan beberapa alat bukti," kata Hengki.
"Kami menangkap beberapa tersangka termasuk pabrik modifikator senjata api," sambungnya.
Adapun Hengki menuturkan pabrik yang melakukan modifikasi senpj ilegal tersebut berada di kawasan Semarang.
"Nah ini senjata modifikator ini banyak disuplay oleh, yang profesional itu ada di Semarang yang baru kami ungkap kemarin, dan juga senjata pabrikan penjual senjata api," pungkasnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait