JAKARTA, iNewsSerpong.id - Matahari buatan China kian mendekati kenyataan. China National Nuclear Corporation (CNNC) telah berhasil memproduksi plasma sebesar 1 juta ampere atau satu mega amp berkat mesin tokamak terbaru, HL-2A.
“Ini adalah tonggak penting bagi pengembangan fusi nuklir di negara ini karena fusi nuklir terbatas adalah salah satu dari tiga landasan strategi pengembangan energi nuklir,” tulis CNNC dikutip South China Morning Post.
Perkembangan ini kian mendekati keinginan para ilmuwan China, yang berharap adanya produksi energi yang setara kekuatan Matahari dalam menghasilkan panas dan cahaya. Proses tersebut diharapkan dapat menyediakan energi aman dan bersih tanpa batas.
Pembuatan energi yang kerap disebut teknik Matahari buatan ini sangat berbeda dengan reaksi fisi nuklir. Reaksi ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir yang menghasilkan energi, tapi memiliki limbah radioaktif berbahaya.
Berbeda dengan reaktor fusi magnetik atau tokamak yang justru menghasilkan energi bersih. CNNC mengatakan tokamak HL-2A berhasil mengalami kesulitan teknis yang sebelumnya terjadi karena penggunaan sistem panas lebih kuat.
CNNC berupaya melakukan pengalihan dan memanfaatkan perangkat yang bisa mengekstraksi panas, meminimalkan kontaminasi plasma dan melindungi dinding di sekitar reaktor.
Pencapaian ini memang sangat melegakan China. Karena, upaya sebelumnya hampur berhasil, tapi saat itu energi yang dikumpulkan masih belum stabil.
Pada April 2023, energi yang didapat dari tokamak China berhasil terkumpul selama tujuh menit. Pencapaian itu empat kali lebih lama dari upaya sebelumnya.
Kini energi satu mega amp yang dihasilkan HL-2A jadi catatan yang menakjubkan. Apalagi saat ini para ilmuwan di seluruh dunia sedang berupaya keras mengembangkan Matahari buatan guna mendapatkan energi bersih.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait