JAKARTA, iNewsSerpong.id - Digitalisasi tak akan terelakkan demi kemajuan. Hal itu ditegaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Menurutnya, digitalisasi harus dihadapi. "Suka tidak suka, digitalisasi harus terjadi," ungkap Erick kepada awak media saat mengunjungi ASEAN 2023 Media Center di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (7/9/2023).
Hanya saja, digitalisasi bukan berarti tanpa antisipasi. Memang, seperti data-data yang dibeberkan dari ekonomi dunia, sebanyak 85 juta pekerjaan hilang karena digitalisasi.
Harus ada Antisipasi
Sementara itu, hanya 67 juta saja yang tumbuh. "Ini ada minus. Artinya apa? Jangan sampai di Indonesia digitalisasi ini menjadi sesuatu yang menakutkan," tambah Erick.
Dia kembali menegaskan bahwa digitalisasi ini harus terjadi, maka dari itu Indonesia harus memiliki antisipasi dan terus membangun.
"Apalagi kalau berbicara transparansi, terlebih karena Indonesia juga adalah negara demokrasi," ucap Erick.
Dalam Blueprint BUMN 2024-2034, Erick menyebut bahwa informasi di Indonesia menjadi salah satu yang sering diakses, terutama mengenai e-government, khususnya dalam hal konsolidasi data.
"Salah satunya yang diawali pencatatan sipil, kesehatan dan pendidikan menjadi sebuah data (terpadu). Sehingga kalau ada program pemerintah dan bansos tidak salah sasaran," pungkas Erick. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 07 September 2023 - 16:29 WIB oleh Suparjo Ramalan dengan judul "Pandangan Erick Thohir soal Digitalisasi Bikin 85 Juta Pekerjaan Hilang".
Editor : Syahrir Rasyid