Pencetak Tokoh Nasional, Berikut 10 Pesantren Terbaik di Indonesia

Luthfi Fahmi Amali Umar
Berikut daftar pesantren terbaik di Indonesia yang dikenal mencetak sejumlah tokoh nasional. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Tak sedikit pesantren terbaik di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan pendidikan Islam. Sejumlah pesantren itu juga dikenal mumpuni dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.

Di dalam artikel ini kami akan membahas 10 pesantren terbaik di Indonesia mulai dari sejarah, kurikulum pembelajaran, hingga alumni yang menjadi tokoh nasional.

Daftar Pesantren Terbaik di Indonesia

1. Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo

Pondok Pesantren Darussalam Gontor adalah salah satu pesantren terbaik di Indonesia yang terletak di kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Gontor sendiri memiliki cabang yang begitu banyak dan tersebar di beberapa kota di Indonesia, seperti Magelang, Banyuwangi, Lampung, Kendari, Aceh besar, Ngawi, Kediri, hingga Riau. Tercatat saat ini Gontor memiliki setidaknya 20 cabang pesantren dan 350 pesantren yang didirikan oleh alumni.

Kurikulum pendidikan yang berkualitas menjadikan Gontor menjadi salah satu rujukan bagi pesantren-pesantren modern lain yang ada di Indonesia bahkan mancanegara. Selain itu, Gontor juga memiliki alumni yang sudah banyak tersebar di berbagai daerah, baik dalam mau pun luar negeri.

Pondok Modern Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo dan menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia. Gontor didirikan oleh tiga orang bersaudara putra dari seorang kiai bernama Santoso Anom Besari. Ketiga bersaudara tersebut yaitu KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Zarkasy yang dikenal dengan istilah Trimurti.

Gontor memelopori pesantren modern di Indonesia dengan memadukan pesantren klasik atau salaf dengan kurikulum modern. Kurikulum modern memadukan pendidikan agama dan umum, tarbiyah dan ta’lim.

Pesantren Gontor berhasil melahirkan banyak alumni yang berkualitas, termasuk Abdurrahman Mohammad Fachir (mantan Wakil Menteri Luar Negeri), Adnan Pandu Praja (mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi), Ahmad Satori Ismail (Ketua Ikatan Dai Indonesia), Din Syamsuddin (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan MUI), serta Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR & mantan Ketua MPR). 

Mereka adalah contoh nyata bagaimana Gontor sebagai pesantren terbaik di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam mencetak pemimpin-pemimpin yang berpengaruh di berbagai bidang.

 

2. Pesantren Tebuireng, Jombang

Pesantren Tebuireng terkenal dengan peran pentingnya dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Pesantren terbaik di Indonesia ini mendukung perjuangan kemerdekaan dan telah melahirkan banyak pemimpin nasional yang memainkan peran kunci dalam sejarah kemerdekaan. 

Tebuireng berlokasi di Jombang, Jawa Timur dan didirikan oleh KH Hasyim Asyari pada 1899. Beliau adalah salah satu Ulama ternama Indonesia sekaligus menjadi pendiri Nahdlatul Ulama (NU). 

Sorogan (siswa membacakan mata pelajaran kitab kuning di depan guru) dan wethon atau bandongan (kiai membaca kitab dan murid menafsirkannya) merupakan metode pengajaran pesantren ini. Selain berfokus pada ilmu syariat Islam dan Bahasa Arab, Pesantren Tebuireng juga memasukkan ilmu umum dalam kurikulum pembelajaran.

Beberapa tokoh besar nasional juga lahir dari pesantren ini, beliau adalah Ma'ruf Amin (Wakil Presiden) serta Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal sebagai Gus Dur (Presiden RI ke-4) yang membawa semangat keberagaman dan toleransi dalam kepemimpinannya.

3. Pesantren Lirboyo, Kediri

Pesantren Lirboyo adalah salah satu pesantren terbaik di Indonesia yang terletak di Kediri, Jawa Timur. Pesantren ini memiliki sejarah panjang yang bermula pada 1910 ketika KH Abdul Karim mendirikannya. Sejak saat itu, Pesantren Lirboyo telah berkembang menjadi pusat pendidikan Islam yang sangat dihormati dan dikenal baik di dalam mau pun luar negeri.

Pesantren Lirboyo selalu menjunjung tinggi tradisi pendidikan Islam yang kuat serta memadukan pembelajaran agama dengan ilmu pengetahuan modern. Sejarah pesantren ini mencerminkan semangat perjuangan dalam melestarikan nilai-nilai Islam dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pesantren Lirboyo menawarkan kurikulum pendidikan yang komprehensif dan mencakup berbagai disiplin ilmu. Selain pengajaran agama Islam yang kuat, pesantren ini juga memberikan perhatian pada ilmu pengetahuan modern, termasuk matematika, ilmu sosial, dan bahasa. Tidak hanya ilmu agama dan dan ilmu umum, pesantren ini juga memiliki program menghafal Alquran dan menekankan kepada pembentukan karakter.

Pesantren Lirboyo telah melahirkan banyak tokoh nasional yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Beberapa tokoh alumni terkenal dari pesantren ini yaitu Said Aqil Siradj (mantan ketua umum PBNU), KH Maemoen Zubair (ulama besar dan tokoh agama), dan KH Mustofa Bisri atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Mus (Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama 2014-2015).
 

 

4. Pesantren Langitan, Tuban

Salah satu pesantren tertua yang didirikan di Indonesia adalah Pondok Pesantren Langitan. Tentu saja pondok pesantren ini mempunyai makna sejarah yang besar. KH Muhammad Nur yang merupakan salah satu murid Pangeran Diponegoro, mendirikan pesantren jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada 1852 di Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pesantren Langitan telah menerapkan berbagai metode pendidikan, termasuk sistem klasikal (madrasiyah) dan non-klasikal (ma’hadiyah). Sistem klasikal adalah pendidikan formal yang terstruktur yang mencakup seluruh kurikulum dan program. Dalam pendidikan non-klasikal Pesantren Langitan menggunakan metode weton atau bandongan dan sorogan, yakni para santri mendengarkan penjelasan dari kitab kuning yang dibacakan oleh kiai atau ustaz.

Pesantren Langitan tetap mematuhi prinsip Al-Muhafadhotu Alal Qodimis Sholih Wal Akhdu Bil Jadidil Ashlah, yaitu menjaga budaya-budaya klasik yang baik dan mengadopsi budaya-budaya baru yang konstruktif. Dengan prinsip ini, pesantren terbaik di Indonesia itu terus berusaha memperbaiki dan menyesuaikan diri dalam mengembangkan aspek sosial dan budaya, terutama dalam bidang pendidikan dan manajemen.

Sebagai salah satu pondok pesantren tertua dan terbesar di Indonesia, Pondok Pesantren Langitan telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang berhasil di asuh dan dididik di pondok ini. Tokoh-tokoh tersebut di antaranya KH Kholil Bangkalan dan KH Hasyim Asy'ari (pahlawan nasional dan Rais Akbar Nahdlatul Ulama) serta KH Syamsul Arifin (Ayah KH As’ad Syamsul Arifin).

5. Pesantren Sidogiri, Pasuruan

Pondok Pesantren Sidogiri yang terletak di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, memiliki sejarah yang panjang karena berusia 286 tahun. Awalnya, Pesantren Sidogiri didirikan oleh Sayyid Sulaiman, seorang keturunan Rasulullah dan cucu Sunan Gunung Jati serta dibantu oleh Kiai Aminullah dari Pulau Bawean. 

Pembabatan lokasi Sidogiri yang dulunya berupa hutan belantara dan dihuni makhluk halus memakan waktu hingga 40 hari. Keberadaan Sidogiri diyakini karena tanahnya yang baik dan berkah. Meskipun ada perbedaan pendapat tentang tahun berdirinya, baik 1718 maupun 1745. Namun, Pondok Pesantren Sidogiri tetap menjadi lembaga pendidikan Islam yang berpengaruh dengan sejarah yang kuat.

Saat ini Pesantren Sidogiri dikenal sebagai pesantren salaf yang unggul dalam pengajaran kitab kuning melalui metode al-Miftah, yang memungkinkan santri-santri untuk membaca kitab kuning dengan cepat. Pesantren ini juga terkenal atas pengelolaan yang efisien dengan menerapkan sistem ekonomi syariah dalam koperasinya. Sidogiri memiliki banyak cabang madrasah dan rutin mengirimkan 500-700 guru dan dai ke berbagai wilayah terpencil di seluruh Indonesia setiap tahunnya.

Menjadi salah satu pesantren terbaik di Indonesia, Pesantren Sidogiri tentunya banyak sekali melahirkan tokoh-tokoh besar. Alumni yang pernah belajar di Pondok Pesantren Sidogiri yaitu KH Miftakhul Achyar (Rais Aam PBNU) dan KH Syukron Makmum (dai kondang)

6. Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin, Cilacap

Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin didirikan pada 24 November 1925 oleh KH Badawi Hanafi di Kesugihan, Cilacap. Awalnya dikenal sebagai Pondok Pesantren Kesugihan, kemudian berubah menjadi Pendidikan dan Pengajaran Agama Islam (PPAI) pada 1961 dan kemudian pada 1983 berganti nama menjadi Pondok Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin. 

Pesantren terbaik di Indonesia ini berusaha mempertahankan tradisi keagamaan dengan memanfaatkan pengaruh karismatik para kiai di wilayah Kesugihan. Pesantren ini terletak di dekat pusat kota Cilacap dan mempengaruhi lingkungan sekitarnya dengan pendekatan agraris dan kelautan serta kini berperan sebagai agen perubahan yang aktif dalam masyarakat sekitar.Sistem pendidikan di Pesantren Al-Ihya ‘Ulumaddin mencakup pengajian Alquran, tahfidzul Quran, sorogan, takror, dan bandungan. Selain itu, ada juga pembelajaran kitab klasik seperti An-Nahwiyah, musyawarah, dan bahtsul masail. Aktivitas seperti muhadlarah, khitobah, sholawat, tahlil, ziarah kubur masyayikh, mujahadah, dan riyadloh juga menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan spiritualitas santri. Semua komponen ini membentuk sistem pendidikan yang komprehensif dan berfokus pada pengembangan nilai-nilai Islami.

 

7. Pesantren Daar El-Qolam, Tangerang

Salah satu pesantren yang memiliki popularitas yang cukup tinggi di wilayah Banten adalah Pondok Pesantren Daar El-Qolam, Gintung. Pesantren tersebut merupakan salah satu pesantren terbesar di Banten dan termasuk dalam kategori pesantren terbaik di Indonesia.

 Pesantren ini pertama kali didirikan pada 20 Januari 1968, berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten. Ide pendirian pesantren ini awalnya berasal dari Haji Qasad Mansyur dan kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad Rifai Arief. Setelah meninggalnya KH Ahmad Rifa’i Arief pada 15 Juni 1997, kepemimpinan pesantren ini dilanjutkan oleh KH Ahmad Syahiduddin, KH Adrian Mafatihullah Karim, dan Hj Enah Huwaenah.

 Sebagai lembaga pendidikan Islam, Ponpes Daar El-Qolam merupakan contoh nyata dari integrasi antara sistem pendidikan pondok pesantren dengan sistem pendidikan madrasah dan sekolah. Berawal dari 22 santri sejak awal berdiri, kini setelah 50 tahun lebih pesantren berjalan total ada 5.000 santri yang berasal dari seluruh Indonesia.

8. Pesantren Al Khairaat, Palu

Pondok Pesantren Al Khairaat yang berada di Kota Palu merupakan salah satu pesantren yang cukup terkenal khususnya di Indonesia Timur. Memiliki ratusan cabang di seluruh Indonesia Timur di berbagai provinsi, kota, dan kabupaten. Bahkan saat ini pesantren terbaik di Indonesia itu memiliki cabang di Jawa. 

Pesantren Al Khairaat didirikan oleh Habib Idrus bin Salim Aldjufrie atau lebih dikenal dengan Guru tua pada 30 Juni 1930 di Kota Palu, Donggala, Sulawesi Tengah. Pada era penjajahan Jepang pada 1942, pesantren ini sempat ditutup dan dibuka kembali pada 1945.

Metode pendidikan yang diterapkan adalah pendekatan holistik yang mengintegrasikan pembelajaran formal, studi kitab kuning, pendidikan pra-sekolah, dan pengajaran bahasa Arab kontemporer, yang dijalankan secara bersamaan dan seimbang.

Sedangkan dalam perjalanan yang panjang dan telah teruji, Pondok Pesantren Alkhairaat memiliki banyak alumni yang telah berkontribusi terhadap masyarakat di tingkat lokal, nasional, dan dunia, seperti Salim bin Saggaf Al Jufri (mantan Duta Besar Saudi Arabia) dan Abd. Gani Kasuba (mantan Gubernur Maluku Utara).

9. Pesantren La Tansa, Banten

Pondok Pesantren La Tansa memulai perjuangannya pada 1991 seiring dengan ide pengembangan dan gagasan besar KH Ahmad Rifai Arif yang berlandaskan ibadah dengan membangun negeri dan memajukan umat Islam di Tanah Air. La Tansa berdiri di atas areal persawahan seluas 15 hektare di lembah hijau bernama Parakansantri. Secara geografis, lembah yang terletak di desa Banjaririgasi, Kabupaten Lebak, Banten tersebut berada di kaki Bukit Jaya dan Geubas. Tepat di dasar lembah Parakansantri mengalir sungai Ciberang, Tampak asri.

Pondok Pesantren La Tansa menyelenggarakan kurikulum terpadu antara bidang studi umum (kurikulum nasional) dan bidang studi kepondokpesantrenan yang merujuk kepada kurikulum pendidikan Gontor dalam satu sistem secara integral. Pondok ini juga sudah banyak mencetak alumni berkualitas yang terjun ke banyak bidang, salah satunya adalah Farhan Zainal Muttaqin atau biasa dikenal dengan nama Faank Band Wali.

10. Pesantren Nur El Falah, Serang

Pesantren Nur El Falah terletak di Kabupaten Serang Provinsi Banten dan didirikan pada 1943 oleh almarhum KH Abdul Kabier, murid dari KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama. Pesantren ini terus mengembangkan pembinaan cendikiawan, hingga saat ini mereka merencanakan pesantren berbasis teknologi yang memungkinkan orang tua mengawasi santri secara online.

Pendidikan di pesantren ini dibagi menjadi empat tahap. Pertama, Al-Mubtadi yaitu santri mempelajari dasar-dasar agama dalam waktu 5 bulan. Kedua, Tsanawi yang berarti santri belajar berkomunikasi dalam bahasa Arab dan Inggris selama 6 bulan. Ketiga, Aliyah yang berfokus pada ilmu Nahwu dan Sharaf, serta membaca Kitab Kuning dengan benar dalam 6 bulan. Keempat, Ulya yang berarti Pendidikan agama yang mendalam mencakup berbagai aspek seperti Aqidah, Al-Qur'an, Hadits, Akhlak, dan lain-lain.

Sedangkan program unggulan pesantren ini mencakup tes sidik jari untuk menilai potensi siswa, pelatihan komputer, dan bimbingan membaca Alquran dari Syekh Al-Azhar. Mereka juga menyediakan jenjang pendidikan formal yang lengkap, sesuai dengan minat santri.

Demikianlah daftar 10 pesantren terbaik di Indonesia yang bisa dijadikan referensi untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.(*)

 

 



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network