Tokoh Sederhana dan Cinta Perdamaian dari India, itulah Mahatma Gandhi

Andrea Fairuz
Mahatma Gandhi merupakan tokoh perdamaian dari India (Foto: AFP)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Membahas tentang kehidupan sederhana penuh kedamaian pasti tidak jauh dari tokoh yang mencintai hidup damai seperti Mahatma Gandhi. Kisahnya dirangkum dalam biografi Mahatma Gandhi ini dapat dijadikan panutan.

Biografi Mahatma Gandhi 

Seperti dilansir dari Britanica, Sabtu (28/10/2023), Mahatma Gandhi adalah seorang politikus dan aktivis India yang berperan dalam gerakan anti-rasisme dan terkenal oleh gaya hidupnya yang sederhana. Gandhi dijuluki sebagai Bapak Kemerdekaan India karena aksinya dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat India tanpa menggunakan kekerasan atau disebut sebagai prinsip Satyagraha.

Gandhi lahir dengan nama lengkap Mohandas Karamchand Gandhi dan lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, India. Ia wafat pada 30 Januari 1948 di Delhi setelah dirinya terbunuh dengan tembakan jarak dekat. Gandhi adalah seorang pengacara, politikus, aktivis sosial, dan penulis India yang memimpin gerakan nasionalis melawan kolonial Inggris yang saat itu masih menguasai India.

Gandhi merupakan anak bungsu dari istri ke-4 ayahnya, Karamchand Gandhi, seorang kepala menteri Porbandar. Ayahnya juga seorang administrator yang baik dan mahir mengarahkan jalannya sendiri di antara para pangeran yang sering berubah, rakyat yang menderita, dan para pejabat politik Inggris yang berkuasa.

Ibunya, Putlibai, merupakan seseorang yang taat agama, dan tak acuh dengan harta. Kesehariannya diisi sebagai ibu rumah tangga dan pergi ke kuil. Dengan itu, Gandhi tumbuh di lingkungan yang menganut Vaishnavisme, yakni pemujaan terhadap dewa Wisnu yang memegang prinsip kuat untuk tidak menggunakan kekerasan. Karena ia lahir di keluarga Waisnawa, ia dilarang keras untuk mengonsumsi daging, melakukan kejahatan, menganut ateisme, dan merokok dengan sembunyi.

Masa Pendidikan Gandhi 

Gandhi bersekolah menggunakan debu dan jari mereka untuk belajar menulis alfabet. Prestasinya biasa saja, Gandhi mahir berbahasa Inggris, aritmatika, tapi lemah dalam geografi. Kemudian di umurnya yang masih belia, yakni 13 tahun, Gandhi menikah dengan Kasturbai Makhanji yang setahun lebih tua darinya.

Tahun 1887, Gandhi berhasil menyelesaikan ujian matrikulasi di Universitas Bombay (sekarang Universitas Mumbai) dan bergabung dengan Samaldas College di Bhavnagar. Di tempatnya itu, Gandhi harus mengubah bahasa sehari-harinya yang semula merupakan Bahasa Gujarati menjadi Bahasa Inggris untuk mengikuti perkuliahan.

Sementara itu, keluarga Gandhi sedang membicarakan masa depannya. Ia sendiri ingin sekali menjadi dokter, namun keluarganya ingin ia tetap mempertahankan tradisi keluarga yang memegang jabatan tinggi di salah satu bagian negara Gujarat sebagai pengacara. Maka dengan itu, Gandhi pergi ke Inggris setelah keluar karena tidak nyaman berkuliah di Samaldas College meskipun ibunya cukup khawatir mengenai kehidupannya di negeri yang jauh.

September 1888, Gandhi berlayar ke Inggris dan sampai di Inggris setelah melewati 10 hari perjalanan. Sesampainya ia di sana, Gandhi bergabung dengan Inner Temple, salah satu dari empat perguruan tinggi hukum London selama tiga tahun lamanya untuk mengasah kecerdasan akademisnya. Akan tetapi, fokusnya yang asli tertuju pada moralitas dan sosial.

Beradaptasi dari suasana pedesaan Rajkot ke gaya hidup kosmopolitan ala London tidak mudah baginya. Ia merasa canggung dalam menyesuaikan dirinya mulai dari makanan, adat, pakai, dan etiket orang Barat. Sebagai vegetarian, Gandhi bertemu dengan para vegetarian yang lain dengan kepribadian yang berbeda-beda. Hal tersebut memengaruhi pembentukan karakternya selama merantau ke negeri orang.

Awal Karier Gandhi 

Setelah menyelesaikan studinya dan mendapat gelar pengacara, Gandhi pulang ke India pada bulan Juli 1891, di mana, kepulangannya saat itu terasa menyakitkan karena ibunya sudah meninggal selama ia di London. Lalu, ia pergi ke Bombay (sekarang Mumbai) untuk mencari pekerjaan. Sayangnya, dia gagal mendapat pekerjaan di pengadilan dan bahkan tidak berhasil menjadi seorang guru di sekolah menengah. 

Pada akhirnya, ia kembali ke Rajkot untuk mencari nafkah sebagai penyusun petisi bagi pihak terpidana. Pekerjaan itu rupanya mendapat respon tidak baik dari seorang perwira Inggris setempat. Untungnya di tahun 1893, ia menerima tawaran kontrak satu tahun yang baginya tak terlalu menarik di sebuah perusahaan India di Natal, Afrika Selatan.

Gandhi menempati Afrika Selatan selama bertahun-tahun lamanya. Selama dua dekade, hanya satu kali ia pulang ke tanah air dan hanya selama setahun bersama dua anak bungsu dari empat anaknya yang lahir di Rajkot. Kemudian, ia mendalami perannya sebagai aktivis politik dan sosial.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network