JAKARTA, iNewsSerpong.id - Produsen tomotif dunia lagi pusing. Pasalnya, tren mobil listrik yang ramah lingkungan tak seindah yang dibayangkan. Investasi besar-besaran produsen otomotif dunia terancam gagal gegara lesunya penjualan mobil listrik.
Pil pahit ini mulai dirasakan produsen otomotif dunia General Motors, Mercedes-Benz dan Tesla, yang memproduksi mobil listrik. Laman Autoblog melaporkan, Sabtu (28/10/2023) lesunya penjualan mobil listrik membuat produsen otomotif dunia gigit jari.
Mereka mulai khawatir bisnis mobil listrik justru tidak punya keberlanjutan yang panjang. Tidak seperti bisnis mobil konvensional yang justru sudah berhasil mengantarkan pada titik tertinggi yang ada saat ini.
"Saat kita melangkah jauh untuk transformasi ke mobil listrik, ternyata kini ada banyak kendala," kata CEO General Motors (GM) Mary Barra.
Sebelumnya, Mary Barra termasuk sosok yang sangat optimistis terhadap masa depan mobil listrik. Hal itu ditunjukkan dengan investasi hingga USD27 miliar atau setara Rp378 triliun. Dari investasi itu GM telah memiliki banyak mobil listrik.
Masalahnya sekarang penjualannya justru melemah. Produksi bahkan berkurang karena permintaan juga tidak besar. Kondisi itu membuat GM terpaksa membatalkan keinginan memproduksi 100.000 mobil listrik pada semester kedua tahun ini.
Mereka tidak mau mobil listrik cuma nangkring di pabrik tanpa dikirim ke konsumen. Petinggi produsen otomotif lain yang mengeluh adalah CFO Mercedes-Benz Harald Wilhelm.
Saat ini, dia mengatakan, sangat susah menjual mobil listrik. Sampai-sampai mereka harus rela memberikan diskon agar mobil listrik itu tetap terjual. "Ini kenyataan yang brutal. Saya tidak bisa membayangkan kondisi berkelanjutan yang diinginkan semua orang ini terus berlanjut ke depan seperti sekarang," keluhnya.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait